Mohon tunggu...
Amer Fathu Assidiq
Amer Fathu Assidiq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIMA

Fakultas Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penganiayaan Balita di Daycare Depok, Pelaku Pemilik Sekaligus Influencer Parenting

3 Agustus 2024   01:05 Diperbarui: 3 Agustus 2024   01:08 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Wensen School Indonesia yang berlokasi di Depok (Google Maps Wensen School Indonesia)

Publik di Indonesia dikejutkan oleh berita penganiayaan yang terjadi di sebuah daycare di Depok, Jawa Barat. Peristiwa ini terjadi pada 10 Juni 2024, dua pekan setelah korban masuk ke daycare tersebut. Namun, orang tua korban baru menyadari anaknya menjadi korban penganiayaan pada 24 Juli 2024. Kasus ini menjadi viral setelah rekaman video yang menunjukkan kekerasan terhadap anak-anak di fasilitas tersebut tersebar luas di media sosial. Video ini memperlihatkan seorang pengasuh yang memperlakukan anak-anak di daycare dengan kasar dan tidak manusiawi.

Menurut laporan awal, insiden penganiayaan ini terjadi di sebuah daycare di kawasan Depok. Pengasuh yang terlibat, bernama Meita Irianty atau MI, terlihat dalam rekaman video menyiksa anak-anak dengan cara dipukul, ditendang, dan diinjak. Kasus ini mencuat ke publik setelah salah satu orang tua anak-anak di daycare tersebut menemukan rekaman video tersebut dan melaporkannya kepada pihak berwajib.

Setelah video penganiayaan tersebut viral, reaksi publik sangat cepat dan luas. Banyak netizen mengecam tindakan kekerasan tersebut dan menuntut agar pelaku segera diadili serta ditindak secara hukum. Media sosial dipenuhi dengan komentar dan tagar yang menyerukan keadilan bagi korban dan meminta tindakan tegas terhadap pelaku.

Pihak kepolisian Depok segera melakukan investigasi menyusul viralnya video tersebut. MI, pengasuh yang terlibat, telah ditangkap dan diperiksa. Selain itu, pihak berwajib juga sedang memeriksa rekam jejak fasilitas daycare tersebut untuk mengetahui apakah ada bentuk pelanggaran lain yang terjadi.

Anak-anak yang menjadi korban dalam kasus ini mengalami trauma psikologis yang signifikan. Kasus ini juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang tua mengenai keamanan dan kesejahteraan anak-anak mereka di fasilitas daycare.

Seiring berjalannya waktu, pihak berwenang dan lembaga terkait diharapkan dapat menyusun langkah-langkah preventif untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Langkah-langkah ini termasuk peningkatan pengawasan terhadap fasilitas daycare, pelatihan lebih lanjut untuk pengasuh, dan mekanisme pelaporan yang lebih baik bagi orang tua.

Pemerintah diharapkan dapat mengambil tindakan konkret untuk melindungi hak-hak anak dan mencegah kekerasan di lembaga-lembaga yang menyediakan perawatan bagi anak-anak.

Kasus penganiayaan di daycare Depok adalah pengingat tragis akan pentingnya perlindungan anak dan pengawasan terhadap fasilitas yang merawat mereka. Publik dan pihak berwenang harus bekerja sama untuk memastikan bahwa kasus-kasus seperti ini tidak terulang dan bahwa keadilan bagi korban dapat tercapai. Ke depan, penting bagi seluruh pihak untuk tetap waspada dan terus berupaya menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun