Di tengah maraknya pemberitaan dan laporan tentang sampah plastik yang menumpuk di sejumlah tempat di Indonesia, salah satu jenis sampah lain yang harus ditanggulangi adalah sampah kaca. Berdasarkan hasil riset, sampah kaca yang dihasilkan Indonesia adalah sebesar 12,7% dari total 64 juta ton per tahun.
Alih-alih membiarkan tempat pembuangan sampah menumpuk dengan benda-benda tajam yang mengancam keselamatan dan lingkungan, kotor, berbau dan menimbulkan penyakit, kita bisa menggunakannya lagi dengan mendaur ulangnya. Mendaur ulang kaca adalah salah satu dari banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi polusi dan limbah.
Gelas dapat dilebur dan dibuat dalam berbagai bentuk mulai dari minum gelas hingga serat gelas. Ketika gelas dibawa ke pabrik atau pabrik daur ulang, gelas itu dipecah menjadi potongan-potongan kecil yang disebut cullet. Potongan yang rusak dihancurkan, disortir, dibersihkan, dan disiapkan untuk dicampur dengan bahan baku lain seperti soda abu dan pasir. Bahan baku dan potongan kaca dilebur dalam tungku dan kemudian dibentuk menjadi cetakan untuk membuat botol baru dengan warna dan ukuran yang berbeda. Sekarang, botol daur ulang baru sudah terbuat.
Jika kalian ingin tidak mempunyai alat-alat untuk melakukan hal-hal di atas, jangan khawatir. Kita juga bisa mendaur ulang limbah kaca menjadi pot untuk tanaman hias di rumah dengan cara sederhana. Berikut adalah tahap-tahap yang bisa dilakukan untuk mendaur ulang limbah kaca menjadi pot tanaman hias:
- Kumpulkan limbah kaca berbentuk botol yang dapat ditemukan di lingkungan rumah
- Pilih limbah kaca yang kiranya dapat di daur ulang lalu bersihkan dengan sabun dan air lalu lepaskan juga label kertas yang menempel pada kaca
- Hias bagian luar kaca dengan motif dan warna yang diinginkanÂ
- Isi kaca dengan tanah dan hal-hal lain yang dibutuhkan untuk perkembangan tanahaman hias
Sekarang, limbah kaca tersebut sudah dapat digunakan sebagai pot tanaman hias atau tempat lain untuk menyimpan barang-barang kamu. Kamu juga bisa memulai bisnis dengan menjual hiasan hasil daur ulang tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H