Kemudian kejadian lain yang membuat saya bersyukur adalah di tim guru matematika. Pada bulan Agustus, seperti biasa MGMP diadakan setiap bulannya. Saya bertanya kepada kepala sekolah, siapa yang akan diutus oleh sekolah menghadiri pertemuan MGMP matematika.Â
Pak Kepala Sekolah mengamanatkan bahwa yang hadir adalah yang tidak ada jam mengajar di hari tersebut. Saya mendapat kabar dari tim kesiswaan bahwa pada hari MGMP matematika, sekolah akan diadakan lomba-lomba memperingati HUT RI yang ke 73 tahun, sehingga tidak ada pembelajaran.Â
Akhirnya saya menyarankan agar kami berlima ditugaskan untuk menghadiri MGMP Matematika. Guru-guru matematika di sekolah saya ada 5 orang, terdiri dari 2 orang guru laki-laki dan 3 orang guru perempuan.Â
Sekedar informasi, kami mempunyai panggilan khas masing-masing khusus guru matematika. Kami pun membentuk group whatsapp sendiri, beranggotakan hanya kami berlima.Â
Group kami sangat ramai. Kami saling menyapa, bercanda dan berdiskusi di sana. Diskusi menyamakan materi pembelajaran pun sering kami lakukan, apalagi menjelang PTS, PAS, dan PAT.
Singkat cerita, saat akan membuat surat tugas pihak sekolah menyebutkan bahwa kemampuan sekolah membayar uang hadir MGMP hanya untuk 2 guru saja.Â
Akhirnya teman saya sesama guru matematika berkata, bahwa tidak apa-apa uang MGMP yang untuk 2 guru, asal guru matematika diperbolehkan untuk hadir MGMP semuanya, dan uang MGMP untuk 2 guru itu diberikan kepada 2 orang guru matematika yang laki-laki.Â
Alasannya karena guru-guru matematika yang perempuan sudah mendapatkan nafkah dari para suami. Seketika itu air mata saya meleleh. Saya sangat terharu dengan kebijaksanaan teman saya itu. Sementara saya sama sekali tak memikirkan hal itu.
Pada hari H kami semua guru-guru matematika perempuan hadir MGMP, namun ternyata guru-guru matematika yang laki-laki tidak hadir. Hal ini karena ada satu guru matematika laki-laki yang harus piket wakasek dan guru yang lain ada urusan keluarga.Â
Sempat kami kebingungan, karena uang yang diberi sekolah untuk 2 guru, sedangkan yang hadir ada 3 guru. Teman saya yang lain mengusulkan agar uang dari sekolah dibelikan CD pembelajaran yang dijual di MGMP, kami para guru matematika perempuan tetap membayar MGMP dengan uang kami pribadi.
Nikmat Tuhanmu yang mana yang kamu dustakan?! Banyak hal yang membuat saya bersyukur kenapa Tuhan menempatkan saya di sekolah ini. Salah satunya saya di kelilingi teman-teman yang begitu baik dan peduli. Ini membuat saya betah di sekolah saya. Jauh lokasinya tak dirasakan lagi karena hati ini bahagia.