Malam ini kukenakan gaun hitam. Harum. Aroma Gucci Bloom menguar dari tubuhku. Wajahku penuh riasan kosmetik. Malaikat tertawa melihatku. Pipiku basah.
"Hei bodoh, kau tak perlu menanti lelaki yang tak pernah bertanya bagaimana kabarmu!" Pipiku semakin basah. "Untuk apa kau menangis!" Malaikat itu semakin menertawakanku. Menjengkelkan!
Di luar jendela, suara Ipang terdengar sayup-sayup di telingaku, -Dan kau sia-siakan orang sepertiku. Sudahlah aku tak mengharapkan kau kembali, biarkan mulai kini buang janjimu dan kau bebas pergi-
Malam ini kukenakan gaun hitam berdada rendah. Aroma Gucci Bloom menguar dari pangkal lengan dan tengkuk. Wajahku penuh riasan kosmetik. Tapi pandanganku kosong. Selalu kosong. Malaikat di depanku terus tertawa. Menyebalkan!
Malaikat itu menuangkan wine ke dalam gelas,"Minumlah! Sudahi sedihmu, di luar sana, masih banyak orang yang tidak seberuntung dirimu!"
Amel Widya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H