visual branding” mungkin belum terdengar familiar di telinga beberapa orang. Hal inilah yang juga menjadi pertanyaan pembuka pada sesi sosialisasi Tim KKN UNDIP bersama UMKM Kelurahan Pedurungan Lor pada Jumat, 05 Agustus 2022. Amellia Syaloom, mahasiswi tingkat akhir jurusan Ilmu Komunikasi UNDIP, mencoba memperkenalkan konsep visual branding lewat sosialisasi yang dikemas secara ringan dan interaktif. Sejumlah pegiat UMKM di Kelurahan Pedurungan Lor mengikuti sosialisasi yang diselenggarakan di ruang rapat Kelurahan Pedurungan Lor dengan antusias, sembari menceritakan pengalaman berbisnis dan juga aktif bertanya kepada mahasiswa.
Semarang (05/08) – Istilah “Visual branding merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan oleh setiap pegiat bisnis baik dalam skala besar, menengah, bahkan UMKM sekalipun. Mengutip pepatah yang tak asing di telinga, “jika tak kenal, maka tak sayang”, visual branding sejatinya merupakan cara-cara yang dapat dilakukan oleh pebisnis untuk mengenalkan produknya dan memberi kesan yang kuat kepada target pasar, sehingga, produknya akan “disayangi” atau dengan kata lain, menjadi pilihan utama dari target pasar. Dengan semakin meningkatnya persaingan dalam berbisnis, visual branding juga merupakan cara jitu bagi UMKM untuk dapat memenangkan hati pembeli secara kreatif, melalui kualitas logo, pengemasan, dan beriklan.
Aksi Nyata Mahasiswa
Program KKN UNDIP yang diselenggarakan secara hybrid di berbagai wilayah di Indonesia menjadi ajang bagi mahasiswa dari berbagai konsentrasi jurusan untuk dapat mempraktekan ilmunya secara nyata bagi perubahan positif di lingkungan masyarakat.
Salah satu langkah konkrit yang dilakukan oleh Amell sebagai mahasiswa konsentrasi komunikasi strategis adalah dengan membuka sesi konsultasi dan layanan peningkatan visual branding dari produk yang dijual UMKM. Winarno dan Prima adalah pegiat UMKM asal Kelurahan Pedurungan Lor yang secara langsung mendapatkan layanan peningkatan visual branding dari mahasiswa. Winarno berkesempatan untuk mendapatkan layanan photoshoot produk dari mahasiswa, sedangkan Prima mendapatkan kesempatan untuk membuat ulang atau re-design logo usaha makanan miliknya.
Sebagai pegiat UMKM di bidang kuliner jajanan jadul, Prima Gamawati, owner dari Dapur Tiga Putra, mendapatkan layanan pembuatan ulang desain logo dan kemasan yang lebih menarik dari mahasiswa. Logo dan desain kemasan yang dibuat mencerminkan produk-produk yang dijual, yaitu criping singkong, intip, kembang goyang, dan lain sebagainya.
“Saya selaku ketua UMKM mewakili seluruh warga dan anggota UMKM berterimakasih atas peran anak-anak muda khususnya mahasiswa UNDIP yang telah mengembangkan dan membantu kegiatan usaha kami. Semoga kaum milenial khususnya para mahasiswa dapat mengembangkan potensi dan ilmunya sesuai dengan bidangnya masing-masing dan memajukan usaha para umkm" ujar Prima.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H