Mohon tunggu...
Amellia Ariska Miranthy
Amellia Ariska Miranthy Mohon Tunggu... Lainnya - 🥼🧪

Mahasiswa UPI 2018

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pembuatan Gel Pengharum Ruangan dengan Pewangi Alami

16 Mei 2021   21:16 Diperbarui: 22 Mei 2021   22:32 2856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengharum ruangan merupakan suatu produk yang dapat digunakan untuk melepaskan aroma wangi ke udara, agar area disekitarnya menjadi wangi. Sehingga pengharum ruangan dibutuhkan di berbagai ruangan bahkan di dalam mobil agar ruangan atau mobil memiliki aroma wangi saat ditempati.

Menurut Poerwadi (2013), Gel pengharum ruangan adalah pengharum ruangan yang berbentuk gel yang mengandung bahan pewangi. Saat ini dipasaran, produk pengharum ruangan berbentuk gel sangat bervariasi dalam hal aroma, bahan aktif maupun kemasannya. Pengharum ruangan berbentuk gel ini lebih praktis.

Produk gel pengharum ruangan telah banyak dikembangkan karena bersifat elastis, lebih tahan lama, dan lebih menarik (Mas, 2013). Pengharum berbentuk gel biasanya diletakkan dengan cara digantung atau diletakkan di suatu tempat. Gel pengharum ruangan berfungsi untuk mengatasi bau tak sedap, mengurangi rasa penat saat berada di ruangan yang bersuhu tinggi dan memberi efek relaksasi dan menyegarkan sesuai aroma pengharum misalnya aroma segar buah jeruk atau lavender.

Minyak lemon merupakan salah satu jenis minyak atsiri yang diperoleh dengan cara diekstrak dari kulit buah jeruk lemon. Minyak lemon berwujud cair, bening dan cenderung berwarna kuning pucat, segar, ringan dan beraroma wangi jeruk lemon tajam seperti buah lemon segar yang baru saja dikupas. Untuk membuat minyak lemon atau lemon oil diperlukan bahan yaitu kulit buah lemon dan eatanol 96% sebagai pelarut. Dan alat yang digunakan yaitu wadah kaca bertutup, parutan, sendok, wadah plastik, dan kain saringan.

Hal pertama yang dilakukan adalah mencuci bersih buah lemon yang kulitnya akan diambil, setelah itu kulit lemon diparut. Secara umum kulit buah lemon terbagi menjadi dua bagian utama yaitu flavedo (kulit bagian luar yang berbatasan dengan edpidermis) dan albedo (kulit bagian dalam yang merupakan jaringan busa). Flavedo sebagai lapisan kedua ditandai dengan adanya warna hijau, kuning, orange, kelenjar minyak dan tidak terdapat ikatan pembuluh. Albedo merupakan jaringan seperti spon berwarna putih. Berfungsi untuk menyediakan air dan nutrisi dari pohon untuk pertumbuhan dan perkembangan buah.

Oleh karena itu dalam pembuatan minyak lemon atau lemon oil ini hanya digunakan kulit bagian luar (yang berwarna kuning) atau flavedo saja, yaitu bagian kulit yang terdapat kelenjar minyak yang mana sebagai sumber minyak atsiri kulit buah lemon. Perlakuan awal dengan cara diparut, sehingga ukuran kulit lemon menjadi kecil-kecil bertujuan agar kelenjar minyak pada kulit lemon terbuka sebanyak mungkin sehingga minyak atsiri lemon (yang komponen utamnya limonene yaitu sekitar 55-80%) dalam kulit lemon dapat terekstrak lebih banyak dan agar penguapan minyak atsiri dari kulit lemon menjadi cukup cepat.

Lemon Oil diperoleh dengan mengekstrak kulit lemon dengan teknik maserasi, yaitu perendaman kulit lemon dengan pelarut yang sesuai. Limonen non polar, sehingga digunakan pelarut etanol 96% yang bersifat semi polar (dapat melarutkan limonene). Selain itu, pemilihan etanol sebagai pelarut juga karena pada proses ini akan dilakukan penguapan pelarut hingga akhirnya diperoleh minyak lemon. Sifat etanol yang mudah menguap pada suhu kamar akan mempermudah dan mempercepat proses penguapan pelarut hingga yang diperoleh adalah minyak lemon.

Dari 7 buah lemon, setelah diparut diperoleh kulitnya sebanyak 50 gram. Kemudian ditambahakan pelarut panas (etanol panas) sebanyak 150 mL. Kulit lemon yang telah dimasukan dalam wadah kaca bertutup dan ditambahakan etanol panas diaduk secara perlahan kemudian didiamkan selama 5 × 24 jam (proses maserasi). Setalah 5 × 24 jam, dilakuakn pemisahan antara hasilekstrak dengan kulit lemon dengan cara disaring menggunakan kain saringan. Ekstrak yang diperoleh didiamkan selama 1 × 24 jam dalam wadah yang ditutup dengan 2 lembar kain tipis yang tujuannya agar pelarut nya yaitu etanol menguap sehingga yang diperoleh adalah minyak lemon. Diperoleh ekstrak sebanyak 60 mL.

Kemudian, untuk membuat gel pengharum ruangan digunakan alat-alat seperti panci, kompor, sendok, wadah kaca tahan panas, wadah cetakan plastik serta dibutuhkan bahan dasar pembentuk gel, bahan tambahan, bahan pewangi dan bahan fiksatif. Bahan dasar pembentuk gel adalah bahan-bahan yang digunakan untuk membentuk gel. Karagenan dan gelatin sebagai bahan pembentuk gel dan gom xantan sebagai pengenyal. Bahan tambahan adalah bahan yang biasanya ditambahkan sebagai penstabil dan pengawet. Bahan pewangi adalah bahan yang ditambahkan sebagai pemberi aroma wangi gel pengharum, dan bahan fiksatif adalah bahan yang ditambhakan yang fungsinya untuk penahan wangi, agar bahan pewangi tidak cepat menguap sehingga pewangi ruangan memiliki aroma wangi yang tahan lama.

Bahan dasar pembentuk gel yang digunakan yaitu karagenan (Kappa Karagenan) sebanyak 0,45 gram atau 3 ujung sendok, Gom Xantan sebanyak 0,9 gram atau 6 ujung sendok dan gelatin sebanyak 0,15 gram atau 1 ujung sendok makan. Kemudian untuk bahan tambahan digunakan natrium benzoat sebanyak 0,05 gram atau seujung kecil sendok teh dan propilen glikol sebanyak 5 gram atau 6 sendok makan serta pewarna makanan sebanyak 1-2 tetes. Untuk bahan pewangi digunakan minyak lemon yang telah diperoleh dari proses ekstraksi kulit lemon sebanyak 6 sendok makan. Untuk bahan fiksatif digunakan minyak nilam tetes.

Adapun langkah pembuatan gel pengharum ruangan sebagai berikut: Pertama-tama siapkan air dalam panci kemudian panaskan di atas kompor. Air ini berfungsi sebagai penangas. Selanjutnya siapakan 40 mL Aquades dalam wadah kaca tahan panas, yang berfungsi sebagai pelarut bahan dasar pembuat gel. Masukan wadah kaca berisis air ini ke dalam penangas, kira-kira suhunya sekitar 75 οC atau terlihat air penangas mulai mendidih, segera masukan bahan-bahan dasar pembentuk gel kemudian aduk secara cepat dan homogen. Bila dirasa semakin terlalu panas, maka kecilkan api kompor. Setelaha homogen tambahkan natrium benzoat kemudian aduk cepat hingga homogen.

Kemudian angkat wadah kaca dari penangas, ditambahkan 1 tetes pewarna makanan dan diaduk dengan cepat kurang lebih selama 1 menit. Setelah kira-kira suhu turun menjadi sekitar 60 οC, tambahkan propilen glikol dan kemudian aduk hingga homogen setelah itu tambahkan minyak lemon dan aduk rata hingga homogen. Lalu tambahkan bahan fiksatif sebanyak tetes. Namun perlu diperhatikan, penambahan bahan fiksatif berupa minyak nilam dengan kemurnian 100% tidak disarankan karena pada proses ini minyak lemon yang dihasilkan memiliki kemurnian kurang dari 100%. Sehingga wangi aroma lemon akan kalah dari nilam. Untuk itu dalam prosedur ini tidak disarankan menggunakan bahan fiksatif minyak nilam 100% murni dan juga tidak masalah bila penambahan bahan fiksatif tidak dilakukan. Langkah terakhir adalah memasukan campuran bahan ke dalam wadah cetakan dan diamkan hingga membentuk gel.

Gel yang dihasilkan memiliki tekstrur lunak dan agak lengket serta memiliki aroma lemon yang segar. Gel pengharum ruang dengan pewangi alami yang diperoleh bisa digunakan dengan dimasukan dalam wadah atau plastik berpori kemudian digantung di dekat AC atau kipas angin dan area sekitar pun akan terasa aroma lemon yang segar. Bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan gel ini mudah didapatkan dan aman karena memang telah banyak digunakan dalam industri kosmetik dan farmasi.

Selamat mencoba di rumah :)

 

Referensi: 

Mas, S. (2013). Pengaruh Penambahan Minyak Nilam sebagai Fiksatif terhadap Ketahanan

Wangi Gel Pengharum Ruangan Alami. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Halaman 1, 13.

Poerwadi, B., Ismuyanto, B., Agustina, D., dan Nirwana C. (2013). Karakteristik Gel

Pengharum Ruangan Dengan Berbagai Grade Patchauli Alkohol Dan Konsentrasi Minyak Nilam. Jurnal Tehnik Kimia. 7 (2): 49-50.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun