Media sosial memiliki pengaruh yang kompleks terhadap persepsi diri dan identitas seseorang. Meskipun dapat memengaruhi citra tubuh dan rasa hormat diri, juga memberikan kesempatan untuk memperkuat identitas dan pemberdayaan. Remaja cenderung membandingkan diri dengan orang lain, yang dapat memunculkan rasa tidak mampu atau cemburu.Â
Mereka menggunakan media sosial untuk membangun identitas dan berbagi hal-hal non-pribadi. Instagram, sebagai platform populer, digunakan untuk unggah foto dan interaksi sosial. Dengan pemahaman yang tepat, media sosial bisa menjadi alat yang kuat untuk meningkatkan rasa mandiri dan kepercayaan diri individu.
Menurut data Cuponation hingga April 2019, jumlah pengguna Instagram di Indonesia mencapai 56 juta, atau 20,97% dari total populasi. Indonesia memiliki pengguna Instagram terbesar ke-4 di dunia, setelah Amerika Serikat dengan 110 juta pengguna, Brasil dengan 66 juta, dan India dengan 64 juta. Pengguna Instagram Indonesia kebanyakan berusia 18-24 tahun dan aktif membagikan konten pribadi di platform tersebut.
Identitas adalah bagian penting dari konsep diri seseorang, mencakup penilaian terhadap diri sendiri dan pandangan orang lain terhadap diri seseorang. Interaksi dengan rekan sebaya membantu pembentukan identitas. Media sosial memainkan peran penting dalam komunikasi, tetapi pengguna perlu memahami dampaknya.Â
Kekuatan media sosial dapat berdampak pada risiko identitas ganda dan membentuk identitas digital yang berbeda dari identitas offline seseorang. Bagaimana media sosial memengaruhi persepsi diri dan identitas merupakan topik yang terus berkembang dan kompleks. Orang percaya diri cenderung berani berbicara langsung, sementara harga diri dapat dipengaruhi oleh fase kehidupan yang dialami seseorang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H