Pandemi yang kini melanda dunia, bermula dari sebuah virus jenis baru yang ditemukan atau berawal di Wuhan China, pada Desember 2019, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (Covid-19).
Â
Akibat virus itu, tata kehidupan di dunia banyak berubah, termasuk di antaranya dunia olahraga. Banyak kompetisi atau turnamen yang direncanakan untuk sementara tertunda, bahkan terpaksa ditiadakan demi menghindari penyebaran virus tersebut.
Â
Hasan Abdurrahman dalam artikelnya yang berjudul persepsi pemain sepak bola kompetisi liga askot surabaya 2020 terhadap program training from home di tengah pandemi covid-19 yang dimuat di jurnal Kesehatan Olahraga Vol. 9 No. 1 (2021) menyatakan, beberapa event atau kompetisi sepak bola yang terpaksa harus diberhentikan diantaranya kebijakan PSSI (menunda seluruh kompetisi sepak bola dari liga 3 hingga liga 1 sampai saat ini dan sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan).
Â
Hal itu juga berlaku di Jawa Timur, Asprov PSSI Jawa Timur melalui Surat Keputusan Nomor : 196/B/PSSI-JATIM/III/2020 yang diterbitkan pada 23 Maret 2020 menyatakan, seluruh kompetisi yang berada di bawah naungan PSSI Jawa Timur akan ditunda dan diberhentikan sementara hingga waktu yang belum bisa ditentukan.
Â
Sehubung dengan adanya surat keputusan dari PSSI Jawa Timur tersebut, membuat kompetisi Liga Askot PSSI Surabaya juga terkena dampaknya. Kompetisi yang digelar oleh Asosiasi PSSI Kota (Askot) Surabaya mulai 7 Maret 2020 ini harus terhenti sejak tanggal 16 Maret 2020 atau terhenti setelah pertandingan pada pekan kedua dilaksanakan dan sampai saat masih belum ada kejelasan dan kelanjutan terkait pelaksanaan Liga Askot Surabaya.
Vakumnya kompetisi sepak bola sangat berdampak pada bidang ekonomi, pasalnya selama ada pertandingan atau kompetisi sepak bola memunculkan kesempatan kerja. Bukan hanya sektor ekonomi, industri sepak bola pun dirugikan baik secara finansial, maupun sisi ekonomi lainnya.
Â
Selain itu para pemain dan pelatih pun juga terkena dampaknya, jika pada hari-hari biasanya para pemain berkumpul untuk berlatih bersama, namun di masa PPKM Darurat saat ini hal tersebut tidak bisa dilakukan.
Â
Perkembangan timnas dan persepakbolaan Indonesia juga mengalami kemunduran. Sebab tidak adanya kompetisi yang diselenggarakan dan tidak ada latihan bersama yang dilakukan untuk semakin mempertajam kemampuan bermain sepak bola.
Â
Bagaimana pun apabila tidak ada kejuaraan, turnamen ataupun kompetisi serta liga yang bergulir, akan sangat sulit mengangkat prestasi sepak bola nasional, meski di kancah regional Asia Tenggara sekalipun.