Mohon tunggu...
Ameliya ChintaAngelina
Ameliya ChintaAngelina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Nama saya Amel

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Taman Nasional Alas Purwo

7 September 2022   22:01 Diperbarui: 7 September 2022   22:04 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Wisata alam di Banyuwangi menyimpan banyak cerita. Mulai dari keindahan yang ditawarkan, sampai pesona yang masih misterius hingga saat ini. Anda bisa menemukan keduanya di Alas Purwo. Taman nasional yang seindah dan semegah sejuta misteri cerita horor.

Ketika Anda memikirkan Alas Purwo, Anda tentu memikirkan hutan legendaris di ujung timur Jawa. Bagaimana sensasi yang akan dirasakan saat datang ke Alas Purwo? Tanyakan saja pada orang yang sudah pernah masuk dan berhasil keluar. Alas Purwo dikenal sebagai salah satu hutan paling angker di Jawa dan masih banyak misteri yang tersisa.

Sekilas, kecantikan Alas Purwo memang tidak bisa dianggap remeh.

Terletak di Kecamatan Tegaldlimo dan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi, Alas Purwo memang tak bisa dipungkiri sangat indah. Dengan luas hingga 434 km², Taman Nasional Alas Purwo adalah rumah bagi jutaan keindahan alam. Dari lebih dari 500 spesies flora hingga pesona satwa liar yang berkeliaran bebas.

Sebagai kawasan hutan, ekosistem Taman Nasional Alas Purwo relatif utuh.

Ekosistemnya terdiri dari hutan pantai, hutan hujan dataran rendah, hutan bakau, hutan bambu, sabana buatan, dan hutan tanaman.

Keutuhan ekosistem ini juga membuat spesies tumbuhan yang ada di sana sangat tinggi.

Lebih dari 700 jenis tumbuhan terdaftar di taman nasional ini, mulai dari tumbuhan bawah hingga berbagai jenis pohon.

Tanaman khas taman nasional adalah sawo kechik dan spesies sarden yang dilindungi. Dari segi fauna, taman nasional ini juga melindungi berbagai jenis satwa baik kelas mamalia, burung, maupun amfibi (reptil dan amfibi).

Jenis mamalia yang umum ditemui antara lain banteng, rusa timor, ajag, babi hutan, rusa, macan tutul jawa, lutung buden, dan monyet ekor panjang.

Untuk monyet burung, taman nasional ini adalah rumah bagi lebih dari 250 spesies burung, termasuk elang laut perut putih, elang bidsnake, unggas hutan biru, penyu hijau Jawa, dan badak langon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun