Diceritakan langsung pada press release oleh sineas yang terlibat dalam film ini, bahwa ternyata cukup banyak sineas film ini yang berani mencoba keluar dari zona nyamannya dan mengeksplorasi suatu hal yang baru.
Sang Sutradara yang berasal dari Yogyakarta, Yosep Anggi Noen, yang sebelumnya dikenal lewat film " IStirahatlah Kata-Kata" dan " 24 jam Bersama Gaspar", yang pernah meraih nominasi sebagai sutradara terbaik dalam Festival Film Indonesia, melalui film Tebusan Dosa ini, mencoba mengeksplorasi lebih jauh dengan menggarap film misteri-horror pertamanya. Kemudian, aktris Puti Marino yang berperan sebagai Tirta, pun demikian. Artis muda bertalenta yang biasanya membintangi film drama ini, pun membuat pengalaman pertamanya dalam membintangi film bergenre misteri horor. Fakta menarik lainnya, Laksmi Notokusumo yang berperan sebagai Uti Yah, juga menceritakan bahwa dirinya sangat antusias, karena perdana memerankan tokoh manusia yang telah mati atau hantu sekaligus juga memerankan tokoh manusia hidup.Â
Serta rumah produksi Palari Film, juga mengkonfirmasi bahwa film Tebusan Dosa ini merupakan proyek film misteri horor perdananya.Â
2).Keberadaan unsur film Exhuma cukup terasa didalam film ini
Melalui kerjasama dengan studio Showbox, terdapat unsur dan ciri khas Exhuma, yang dengan sengaja ditampilkan pada film tebusan dosa ini, khususnya  visual dan colour tone pada poster film yang nyaris serupa (Lihat pada Gambar 1). Visual film ini cenderung menampilkan close up pemain utama dengan ekspresi wajah yang kuat, cukup serupa dengan exhuma. Juga demikian dengan colour tone yang bernuansa hijau sage agak kebiruan pucat dan sentuhan warna hitam pada sekeliling visual poster. Diperkuat juga dengan sentuhan background musik berupa pukulan alat musik sejenis tambur yang sudah tidak asing lagi terdengar pada film Exhuma, turut hadir difilm ini.
3). Unsur Misteri dengan Kearifan Lokal
Film Tebusan Dosa yang memiliki genre utama horor ini, berbeda dengan film horor pada umumnya, maka film ini mencoba mengangkat kejadian sederhana yang relevan dengan kehidupan masyarakat Indonesia pada umumnya dengan sentuhan drama keluarga, kemudian pengembangan cerita selanjutnya dibawa dalam model investigasi bernuansa misteri. Pada potongan trailer film dan sinopsis film, contohnya, latar tempat adegan film mengambil suasana sungai. Ini tidak terlepas dari banyaknya aliran sungai yang ada di Indonesia, dimana tidak jarang, banyak cerita mengenai sungai yang selain menjadi sumber kehidupan bagi warga sekitar, juga kerap kali menjadi tempat dari berbagai aktivitas, khususnya didaerah pinggir kota atau pedesaan dari: Mandi Cuci Kakus (MCK), anak-anak berkumpul dan bermain, sampai dengan sarana penghubung antar satu tempat dengan tempat lainnya. Tidak jarang beberapa aliran sungai terkenal berada di tempat yang agak terpencil dan bernuansa agak angker karena minimnya penerangan lampu dimalam hari. Jugamasih cukup sering terjadi, aliran sungai yang deras dapat mengakibatkan seseorang hanyut ketika sedang bermain di sungai. Yosep Anggi Noen, sutradara film ini pun sharing pada saat press conference, bahwa ia pernah memiliki pengalaman duka dimasa kecil ketika harus kehilangan temannya akibat tenggelam di suatu sungai. Peristiwa ini cukup meninggalkan bekas kesedihan dihatinya. Dimana peristiwa ini secara tidak langsung memiliki unsur yang mirip terhadap film Tebusan Dosa yang digarapnya. Unsur lokal lainnya: subjek kepercayaan terhadap seseorang yang diyakini memiliki kekuatan supranatural yang lekat dengan kehidupan masyarakat melalui kehadiran tokoh dukun Mbah Gowa, juga tidak kalah menarik dengan kehadiran tokoh Tirta (Putri Marino) sebagai kreator podcast misteri, yang merepresentasikan dari kehidupan masyarakat modern yang sangat gadget minded namun seringkali Fear of Missing Out (FOMO) Â terhadap setiap kejadian aneh bin misterius, termasuk obsesi untuk menjadi viral.
4). Happy Salma mengakui tidak mudah dalam memerankan tokoh utama Wening
Happy Salma sebagai aktris serba bisa sekaligus pemain teater yang telah terbiasa dalam memerankan berbagai peran dan kaya akan gestur dan ekspresi pun, merasakan tantangan yang cukup berat dalam mendalami peran Wening pada film ini. "Wening adalah karakter perempuan yang sulit dimainkan. Wening tidak memiliki sinar mata berbinar-binar", oleh karena itu sepanjang film, aktris cantik ini kerap kali melakukan meditasi.
5). Keseriusan dalam menggarap film Tebusan Dosa