Fakta Unik dari  Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta:
1. Gambar MRT Jakarta Tampil Pada Mata Uang Kertas Republik Indonesia Edisi Khusus Pecahan Rp. 75 ribu
Sudah pada tahu belum nih, ternyata ada gambar MRT lho pada denominasi mata uang kertas pecahan Rp 75rb. MRT Jakarta merupakan salah satu moda transportasi massal publik modern kebanggaan Indonesia, yang awal perencanaannya sebenarnya telah dirintis dari 1985, namun baru menjadi proyek strategis nasional pada tahun 2005. Saat ini, telah aktif beroperasi 13 stasiun MRT dan 1 depo, yang terletak pada line 1 yaitu Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia. Total panjang jalur 16 km. Yang terbaru sedang dibangun MRT Jakarta Fase 2.
2. Istilah MRT dalam versi Indonesia
Kepanjangan secara umum MRT yang lebih dikenal sebagai Mass Rapit Transit dalam bahasa Inggris ini ternyata punya istilah dalam bahasa Indonesia lho. Dalam Bahasa Indonesia, MRT adalah Moda Raya Terpadu, dan istilah lainnya disebut sebagai Ratangga atau dalam bahasa Jawa Kuno disebut sebagai kereta perang.Â
3. Maskot MRT Jakarta
Maskot MRT Jakarta diberi nama Si Marti, merupakan subjek yang didesain dengan penyebutan yang serupa dengan kata MRT dengan tujuan agar mudah diingat dan menarik khususnya bagi edukasi kepada anak-anak. Gambarnya seperti kepala lokomotif kereta MRT dalam bentuk kartun yang menggemaskan.
4. Struktur Perusahaan dan Kepemilikan MRT Jakarta
MRT Jakarta berbadan hukum Perseroan Terbatas dengan nama PT. MRT Jakarta ini memiliki pemegang saham dari berbagai instansi, dari instansi pemerintah daerah yaitu pemerintah provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Pusat, dan MRT Jakarta sendiri dengan detail dan persentase kepemilikan sebagai terlihat dari gambar. PT. KAI dan PT. Transjakarta masih satu grup dengan MRT Jakarta
5. Total Prasarana Aktif dari MRT Jakarta: 1 Line terdiri dari 13 Stasiun  dan 1 DepoÂ
Saat ini prasarana yang telah aktif beroperasi 13 stasiun MRT dan 1 depo, yang terletak pada line 1 yaitu Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia. Total Panjang jalur 16 km. Nah teman-teman disini, paling sering mengunjungi stasiun MRT yang mana nih?Â
6. Aktivitas Publik Mengumpulkan Stempel Warna-Warni Dari Stasiun MRTÂ
Seperti pada stasiun kereta di Jepang, kini MRT Jakarta memberikan stamp visit kunjungan stasiun secara cuma-cuma kepada pengunjung yang datang ke stasiun MRT aktif. Nah disini yang gemar mengkoleksi stempel layaknya stempel paspor, bisa dicoba nih! Stempelnya menarik bergambar macam-macam dan berwarna warni. Caranya mudah tinggal datang ke loket tiket stasiun lalu minta tolong ke petugas jaga untuk memperoleh cap tersebut. Nanti teman-teman bisa cap di buku favorit ataupun selembar kertas yang diberikan. Stasiun MRT Jakarta yang telah menyediakan stempel kunjungan ada 3 stasiun: Stasiun Blok A, Haji Nawi, dan Cipete.
7. Progres Pembangunan MRT Jakarta Fase 2
Nah teman-teman di Jakarta mungkin saat ini sering melihat beberapa ruas jalan di Jakarta seperti Jalan di Gajah Mada, area Monas dan beberapa wilayah lain, yang ditutup atau dialihkan. Ya, yang terbaru PT. MRT Jakarta sedang melakukan progress pembangunan untuk fase 2.Â
Nantinya, proyek pembangunan MRT Jakarta fase 2 membentang sepanjang sekitar 11,8 kilometer dari kawasan Bundaran HI hingga Ancol Barat. Fase 2 ini melanjutkan koridor utara—selatan fase 1 yang telah beroperasi sejak 2019 lalu, yaitu dari Lebak Bulus sampai dengan Bundaran HI. Dengan hadirnya fase 2 ini, total panjang jalur utara—selatan menjadi sekitar 27,8 kilometer dengan total waktu perjalanan dari Stasiun Lebak Bulus Grab hingga Stasiun Kota sekitar 45 menit - informasi dilansir dari situs resmi MRT Jakarta.Â
Pada tanggal 8 Agustus 2024 kemarin, penulis bersama komunitas KoteKa Kompasiana dan Wisata Kreatif Jakarta, berkesempatan untuk melihat lebih dekat progres pembangunan MRT Jakarta tepatnya fase 2A, stasiun bawah tanah "Monas" termasuk terowongan MRT yang sering dijadikan spot instagramable tersebut? Yuk, lihat recapnya dalam video berikut: https://www.instagram.com/reel/C-iI6V1ySeT/?igsh=MTVncmxvY3hsZnNvbg==
Informasi Penting terkait MRT Jakarta Fase 2:
-Â Pembangunan MRT Fase 2 dari awal telah memperhatikan konsep Kawasan Berorientasi Transit atau dikenal dengan istilah Transit Oriented Development. TOD adalah kawasan kota yang didesain untuk mengintegrasikan transit atau transportasi publik dengan kegiatan masyarakat, bangunan, dan public space. Kawasan ini merupakan area 700-800 meter dari stasiun MRT. Jadi nantinya, masyarakat tidak perlu jalan terlalu jauh misalnya untuk menuju mall atau pusat perkantoran, karena sudah diintegrasikan dengan menyambungkan akses ke stasiun MRT lebih dekat. Â
- MRT Â Jakarta Fase 2 Â sendiri terdiri dari dua tahap, yaitu fase 2A dan fase 2B.Â
-Fase 2A terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah (Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota) dengan total panjang jalur sekitar 5,8 kilometer. Sedangkan Fase 2B terdiri dari dua stasiun bawah tanah (Mangga Dua dan Ancol) dan satu depo di Ancol Marina dengan total panjang jalur sekitar enam kilometer. Fase 2B sedang dalam tahap studi kelayakan. Fase 2A terdiri dari dua segmen, yaitu segmen satu dari Bundaran HI hingga Harmoni dan segmen dua dari Harmoni hingga Kota. Target selesai: segmen satu di 2027 dan segmen dua di 2029.
- Kedalaman stasiun bawah tanah Fase 2 berkisar antara 17 sampai dengan 36 meter.Â
- MRT Jakarta Fase 2 dapat dikunjungi secara grup biasanya dihari Kamis, dimana untuk keperluan ini, maka beberapa pekerjaan yang berkaitan dengan akses publik ke lintasan kereta dan beberapa pekerjaan lain biasanya akan diatur sedemikian rupa sehingga publik bisa meninjau dengan aman dan nyaman. Pengunjung pun diharuskan menggunakan APD lengkap termasuk: helmet, rompi dan sepatu boot khusus untuk faktor keamanan dan didampingi oleh staf emergency yang membawa tas p3K. Seruuuu deh dijamin!
Penasaran ingin mengunjungi MRT Jakarta 2 secara langsung?
Bisa banget lho... MRT Jakarta fase 2 membuka kunjungan grup. Caranya dengan mendaftar di laman resmi: www.jakartamrt.co.id. Namun harap bersabar yaa karena kapasitas dan waktu kunjungan yang terbatas, sehingga dari beberapa informasi terakhir perlu antre menunggu. Namun demikian, silahkan dicoba saja tidak ada salahnya :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H