Hal ini berbanding terbalik dengan tempat perusahaan Atlas berada, yang digambarkan sebagai tempat yang sangat modern berteknologi super canggih, dimana memiliki senjata api dengan sinar laser, teknologi uang digital, sampai pesawat tempur mutakhir dan tameng anti peluru digital tembus pandang.Â
    Film ini memiliki rating Parental Guide (PG-13) sehingga aman untuk disaksikan anak remaja, dengan pengawasan orang tua. Adegan perkelahian dibuat secara detail, namun tidak memberikan efek darah yang terlalu vulgar, juga tidak ada adegan percintaan orang dewasa.
   Hal menarik lainnya adalah, film ini memberikan porsi yang cukup besar terhadap isu feminisme. Hampir semua tokoh pemain utama dan pembantu, dipimpin oleh perempuan. Sebut saja, sang jagoan Lilith, putri Atlas Tiny Tina, ilmuan eksentrik Tannis (Jamie Lee Curtis), sampai dengan tokoh antagonis yakni komandan Knoxx (Janina Gavankar), pemimpin dari Crimson Lance Soldier kaki tangan Atlas. Hal ini cukup kontras dengan film action pada umumnya, yang biasanya menitikberatkan pada aksi heroik dengan tokoh utama laki-laki. Sementara disisi lainnya beberapa faktor yang masih bisa dikembangkan adalah alur cerita yang tergolong simpel dan mudah ditebak, aksi heroik Lilith dan kelompoknya yang terasa sangat mudah menang melawan begitu banyaknya musuh, tanpa satu anggota kelompoknya yang mendapatkan luka serius, identik dengan nyawa jagoan yang tidak terbatas persis pada konsol game; dan sedikit aksen bahasa Amerika dari Lilith yang terasa agak kurang pas.
But, overall, film ini sangat layak ditonton dan menghibur bersama teman, keluarga ataupun kerabat!
Lantas bagaimana apakah Lilith dan kelompok gad0-gadonya berhasil menyelamatkan Tiny Tina? Siapakah Putri Atlas sebenarnya? Apakah harta karun di gudang raksasa berhasil diselamatkan?Â
Daripada penasaran, mari tonton langsung filmnya di bioskop kesayangan Anda. Â
 Film ini sudah bisa disaksikan dibioskop Indonesia mulai 9 Agustus 2024.
Â
Rating Pribadi 8/10. Â Â Â Â