Tangan tangan kecil itu mengapung di langit langit jendela.Â
Menggaruk garuk rupiah yang bertengger di dalam saku celana.
Tangan tangan besar yang tengah mengendali kemudi melengos.
Mendapati pemandangan yang rana hati.
Sesaat nyaris saja lembar kertas dan keping besi bundar itu menyentuh tadah telapak.
Tidak, sampai hijau menyamarkan diri memerah.
Sampai jumpa tangan kecil.
Sampai bertemu lagi di hitam aspal yang lain.
Kalau bisa jangan di sana;
Tempat dengan banyak cabang dan 3 warna yang menjadi majikan berkendara.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H