Mulai dari seluk beluk kata sampai kepada cabang akar pembahasannya, Ramadhan akan selalu menjadi topik yang lebih hangat untuk dibicarakan daripada aib orang lain. Benar bukan?
Di bulan istimewa ini, Al-Quran diturunkan tepatnya tanggal 17 Ramadhan. Selain itu, segala amal ibadah dilipatgandakan pahalanya, berbunga lho, kompasioner. Lebih tinggi daripada bunga yang ditetapkan rentenir. Bunga dari Allah mah bisa menjadi tabungan untuk tiket masuk ke dalam Firdaus nanti. Ya kan? Kalau bunga satu lagi, kita stop saja ya, nggak usah dibahas, hehe.
Selain itu, segala-galanya dilipatgandakan oleh Allah Subhana Wata'ala, untungnya kecuali dosa ya, kompasioner, saking baiknya Dia. Hari biasa, setiap amal kebaikan itu hanya dinilai 1 pahala, sedangkan ketika Ramadhan datang, dikalikan 10 lho. Betapa berkahnya! 1 : 10. Berbeda satu angka, namun yang sedikit itulah yang membuat perbedaan besar. Jika menyoal tentang pelaksanaan kewajiban, hal yang demikian akan diganjar tujuh puluh kali lipat. Allahuakbar!
Tambah lagi, hanya Ramadhan yang menyimpan sebuah malam kemuliaan yang apabila didapatkan oleh hamba-Nya bagai dihujani pahala selama beribadah 83 tahun alias 1000 bulan. MasyaAllah, tabarakallah. Malam itu semua dari binatang terkecil sampai tumbuhan terbesar, yang ada di langit dan bumi mengagungkan-Nya. Tunduk dan patuh pada Dzat-Nya. Â
Masih ada lagi, begitu banyak janji ampunan yang bertaburan saat Ramadhan menjelang. Ampunan untuk dosa-dosa yang lalu sekaligus dosa-dosa yang akan datang. Pernah nggak kompasioner coba menghitung dosa di masa lampau sekaligus dosa yang akan kita perbuat di waktu akan datang?
Di sisi lain, bulan yang sering disebut bulan baik ini memang baik pada semua orang tanpa memandang agama sekalipun. Contohnya? Lihat saja acara acara Ramadhan yang nampang di televisi. Perhatikan host-hostnya, apakah semuanya muslim? Ada memang beberapa stasiun televisi yang menggunakan host muslim saja untuk membawakan sebuah program Ramadhan, namun tidak sedikit juga dari mereka yang mempekerjakan host non muslim. Bukan karena embel-embel agama, tetapi karena profesionalitas semata. Ketika mereka ditanya bagaimana perasaannya ketika Ramadhan datang, semua kompak menampakkan ekspresi bahagia karena ikut kena 'cipratan'nya. Ya, cipratan berkahnya. Betapa Maha Agung-nya Allah Sang Penguasa Alam Semesta.
1 vs 11. Dibandingkan 11 bulan hijriah lainnya, Ramadhan adalah bulan dengan elektabilitas paling mumpuni. Bulan yang paling membahagiakan. Bulan yang selalu dirindukan. Oleh karenanya dinamakan Ramadhan Mubarak, karena tidak ada yang bisa menyaingi kelimpahan berkah yang disiapkan Allah terkhusus untuk bulan pembakaran dosa ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H