Hasilnya, ditemukan bahwa virus telah menyebar ke berbagai jaringan kritis termasuk jantung, hati, limpa, paru-paru, ginjal, lambung, usus, dan otak.
Penelitian ini mungkin dapat mempercepat pengembangan vaksin dan pengobatan untuk Ebola.Â
Namun, di balik terobosan ini terdapat kekhawatiran serius tentang etika dan keamanan.
Pembuatan virus mematikan semacam ini, bahkan dalam pengawasan ketat, menimbulkan risiko kebocoran yang tidak disengaja atau potensi penyalahgunaan.
Secara keseluruhan, studi ini mengingatkan kita akan pentingnya pengawasan yang ketat dan standar etika yang transparan dalam penelitian virus berbahaya.Â
Ebola sendiri merupakan salah satu virus paling ditakuti dengan tingkat kematian yang tinggi dan gejala parah yang terakhir mewabah besar antara 2014 dan 2016 di beberapa negara Afrika Barat yang menewaskan ribuan orang.***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI