Mohon tunggu...
Amelia Widyaningsih
Amelia Widyaningsih Mohon Tunggu... Perawat - UPN Veteran Jakarta

Memiliki ketertarikan di bidang kesehatan (kesehatan mental dan manajemen kesehatan)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Media Sosial Terhadap Body Dysmorphic Disorder

24 September 2024   13:18 Diperbarui: 24 September 2024   13:30 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Jika seseorang sudah mengalami body dysmorphic disorder (BDD), langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari bantuan profesional, seperti psikolog atau psikiater, untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Terapi perilaku kognitif (CBT) seringkali efektif dalam membantu individu mengubah pola pikir negatif dan menghentikan kebiasaan obsesif terhadap penampilan. Selain itu, dukungan dari keluarga dan teman juga sangat berharga dalam proses pemulihan, dengan menciptakan lingkungan yang positif dan bebas dari tekanan mengenai penampilan. Mengurangi penggunaan media sosial dan menghindari konten yang memicu perbandingan juga dapat membantu mengurangi gejala BDD.

Oleh karena itu, pergunakanlah media sosial dengan bijak yang mana hanya memanfaatkannya seperlunya dan tidak membiarkan diri terjebak dalam kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain. Setiap orang memiliki perjalanan hidup, latar belakang, dan keadaan yang berbeda, sehingga perbandingan hanya akan menimbulkan ketidakpuasan dan kecemasan yang tidak perlu. 

Fokuslah pada diri sendiri dan apa yang benar-benar penting dalam kehidupan nyata. Media sosial seharusnya menjadi alat, bukan cermin untuk menilai diri sendiri. Batasi waktu kita di dunia maya dan alihkan fokus pada hal-hal yang membangun. Gantilah waktu yang dipergunakan untuk scroll dengan membaca buku, berolahraga, atau berkumpul bersama keluarga dan teman. Temukan kembali kebahagiaan dari aktivitas nyata yang menyehatkan pikiran dan jiwa, bukan sekadar validasi virtual.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun