Jika seseorang sudah mengalami body dysmorphic disorder (BDD), langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari bantuan profesional, seperti psikolog atau psikiater, untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Terapi perilaku kognitif (CBT) seringkali efektif dalam membantu individu mengubah pola pikir negatif dan menghentikan kebiasaan obsesif terhadap penampilan. Selain itu, dukungan dari keluarga dan teman juga sangat berharga dalam proses pemulihan, dengan menciptakan lingkungan yang positif dan bebas dari tekanan mengenai penampilan. Mengurangi penggunaan media sosial dan menghindari konten yang memicu perbandingan juga dapat membantu mengurangi gejala BDD.
Oleh karena itu, pergunakanlah media sosial dengan bijak yang mana hanya memanfaatkannya seperlunya dan tidak membiarkan diri terjebak dalam kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain. Setiap orang memiliki perjalanan hidup, latar belakang, dan keadaan yang berbeda, sehingga perbandingan hanya akan menimbulkan ketidakpuasan dan kecemasan yang tidak perlu.Â
Fokuslah pada diri sendiri dan apa yang benar-benar penting dalam kehidupan nyata. Media sosial seharusnya menjadi alat, bukan cermin untuk menilai diri sendiri. Batasi waktu kita di dunia maya dan alihkan fokus pada hal-hal yang membangun. Gantilah waktu yang dipergunakan untuk scroll dengan membaca buku, berolahraga, atau berkumpul bersama keluarga dan teman. Temukan kembali kebahagiaan dari aktivitas nyata yang menyehatkan pikiran dan jiwa, bukan sekadar validasi virtual.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H