Mohon tunggu...
Amelia Siska
Amelia Siska Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hai

Selanjutnya

Tutup

Film

One Piece: Penyalahgunaan Kekuasaan dari Kaum Tenryuubito

23 November 2023   09:23 Diperbarui: 23 November 2023   09:28 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Anime karya Oda Eiichiro, berjudul One Piece, sedang ramai menjadi pembicaraan banyak orang. Munculnya teori-teori baru terkait alur cerita membuat anime ini menjadi diminati banyak orang, terlebih lagi pesan-pesan politik yang dibawa dalam anime One Piece.

Banyak hal-hal menarik dalam cerita One Piece, salah satunya adalah penokohan dalam cerita One Piece yang memiliki keunikan yang sangat beragam. Tokoh yang menarik dalam cerita One Piece adalah Tenryuubito. Tenryuubito merupakan bangsawan tingkat tinggi di dunia One Piece yang memiliki kekuasaan tak terbatas, akan tetapi kekuasaan yang didapat Tenryuubito sangat bertolak belakang dengan logika berkuasa di dunia One Piece.

Artikel opini ini menggambarkan bahwa One Piece bukan hanya sekedar hiburan, melainkan sebuah karya seni yang menyelipkan unsur-unsur dunia nyata dalam jalan ceritanya. Fokusnya terletak pada penggambaran kekuasaan dan otoritarianisme melalui tokoh Tenryuubito, yang dianggap sebagai penguasa dalam dunia One Piece.

Dalam anime ini, beberapa adegan menunjukkan bahwa tenryuubito merupakan figur otoritarian yang sering menggunakan kekuasaannya secara semena-mena tanpa memperhatikan konsekuensi terhadap orang lain. Kepemimpinannya ditandai dengan tindakan kekerasan, seperti merendahkan, melukai, bahkan membunuh. Tindakan semena-mena ini menciptakan atmosfer penindasan bagi karakter lain dalam dunia One Piece.

Penekanan pada kekerasan dan konten dewasa dalam anime ini memunculkan pertanyaan terkait kecocokan untuk penonton anak-anak. Artikel ini menyuarakan perlunya pengawasan orang tua terhadap tontonan anak-anak mereka, menyoroti bahwa One Piece tidak selalu sesuai untuk disajikan tanpa seleksi. Hal ini mengingatkan orang tua untuk menjadi lebih selektif dalam memilih tontonan yang cocok dengan nilai-nilai dan kematangan anak-anak mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun