Purwakarta menghadirkan Miniatur Nusantara yang dinamakan Diorama Nusantara, dengan inovasi yang mengangkat Sejarah Nusantara yang mencakup perjalanan panjang masa Pra-Sejarah hingga era modern. Inspirasi ini digagas oleh Kang Dedi Mulyadi sebagai bentuk penghormatan terhadap peradaban Nusantara yang kaya akan cerita, budaya, dan perjuangan.
Salah satu pemandu wisata Fairuz menyampaikan bahwa "Peresmian Diorama Nusantara ini dihadiri oleh Pakar Sejarah, dan diresmikan oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi pada saat itu.", ujarnya. Diorama Nusantara buka hari Senin-Jumat pukul 09.00 hingga 15.00 WIB, dengan harga tiket masuk yang terjangkau yaitu Rp.5.000/orang, pengunjung dapat menjelajahi berbagai koleksi Diorama yang menggambarkan kekayaan Budaya Nusantara.
Ikon yang dirancang khusus ini mengangkat sosok Patih Gajah Mada sebagai fokus utama, mengingat perannya di balik kejayaan Kerajaan Majapahit, Kerajaan terbesar di Nusantara. Ide besar ini diwujudkan untuk masyarakat Purwakarta untuk berkeliling Nusantara tanpa meninggakan wilayahnya. Dengan ikon yang mengangkat sejarah dan semangat persatuan, Purwakarta membuktikan sebagai Kota yang mampu menjaga Kekayaan Budaya.
"Tampilan Spot terbaik adalah Arsitektur karena lebih luas, dengan background hitam putih.", ungkap Fairuz. Ikon yang dirancang khusus tidak hanya berfungsi sebagai pusat edukasi sejarah, tetapi juga dapat sebagai objek wisata yang menarik. Dengan mengambil tema perjalanan masa pra-sejarah hingga era modern, pengunjung diajak untuk mengenal lebih dalam tentang perjalanan Panjang Nusantara.
Sebuah ikon dengan desain elegan berlatar hitam putih bertuliskan "Purwakarta Istimewa" berhasil mencuri perhatian karena konsep visual yang dirancang untuk menarik minat pengunjung dari luar daerah untuk mengabadikan kenangan di tempat tersebut. "Sebagai simbol kebanggan, area ini diharapkan mampu menjadi destinasi wisata yang turut mengharumkan nama Purwakarta.", ungkap fairuz.
Ini bukan hanya tentang masa lalu, tetapi tentang bagaimana Sejarah bisa menjadi inspirasi bagi generasi saat ini dan masa depan. Maka dari itu kita sebagai generasi muda penerus bangsa sudah sepatutnya untuk lebih mencintai Tanah Air dan melestarikan nilai-nilai luhur bangsa. Karena jika tidak dilestarikan, warisan budaya Nusantara akan hilang bahkan diakui oleh negara lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H