Pendahuluan
Di era yang semakin digital, metode bimbingan konseling dengan pendekatan tradisional semakin banyak dipadukan dengan teknologi untuk meningkatkan efektivitasnya. Pada dunia bimbingan konseling juga semakin membutuhkan pendekatan yang menarik, kreatif dan inovatif untuk menghadapi tantangan dalam hal bimbingan konseling di sekolah dasar. Pendekatan yang inovatif yang menarik salah satunya adalah dengan menggunakan metode game based learning. Memadukan unsur belajar dan bermain, metode ini dapat menciptakan pengalaman yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga bermakna bagi anak. Selain itu, hal ini tidak hanya menjadikannya media komunikasi yang menarik dan efektif antara konselor dan anak, terutama bagi anak-anak yang merasa sulit untuk mengungkapkan gagasan mereka melalui cara-cara konvensional/tradisional, khususnya anak sekolah dasar. Artikel ini akan menjelaskan bagaimana metode game based learning dapat menjadi alat yang menyenangkan dan efektif dalam proses bimbingan dan konseling di sekolah dasar (Amalina et al., 2024).
Namun seperti halnya teknologi lainnya, penggunaan game based learming dalam bimbingan konseling memiliki tantangan. Salah satu tantangan terbesarnya adalah memastikan konten game tersebut memenuhi kebutuhan dan tahap perkmebangan anak sekolah dasar. Selain itu, terbatasnya akses terhadap teknologi di beberapa sektor juga menjadi kendala yang perlu diatasi. Konsultan juga perlu memiliki pemahaman yang baik tentang cara penggunaan permainan di game based learning dalam bimbingan konseling secara efektif dan menyeluruh (Nisa et al., 2024). Namun demikian, fakta bahwa game based learning menawarkan potensi besar untuk meningkatkan hubungan konselor dengan anak dan dapat meningkatkan partisipasi anak dalam sesi konseling menjadi sebuah terobosan yang patut dikembangkan lebih lanjut. Jika diintegrasikan dengan benar, game based learning dapat menjadi alat bantu yang efektif untuk mendukung perkembangan emosi, sosial, dan intelektual anak sekolah dasar yang menyeluruh.
Pembahasan
Anak-anak sekolah dasar berada pada tahap perkembangan, dimana bermain menjadi salah satu memegang peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Melalui permainan, anak dapat menjelajahi dunia di sekitarnya, mengembangkan keterampilan sosial, dan belajar memecahkan masalah secara alami. Oleh karena itu, memasukkan unsur permainan ke dalam bimbingan konseling dapat menjadi sebuah proses yang lebih realistis dan menarik bagi anak-anak. Selain itu, banyak anak yang mengalami kesulitan dalam mengungkapkan perasaan dan masalahnya secara langsung. Pendekatan konvensional yang berbasis komunikasi verbal seringkali kurang efektif, terutama ketika anak sedang merasa cemas atau tidak nyaman (Herawati et al., 2021). Game based learning memberikan metode alternatif yang lebih menarik dan interaktif untuk membantu anak-anak dalam mengatasi kendala tersebut. Melalui bermain, anak-anak dapat mengekspresikan diri, belajar mengenali emosi, dan mengembangkan keterampilan sosial tanpa merasa kewalahan. Hal ini sejalan dengan pendapat (Rosarian & Dirgantoro, 2020) mengatakan bahwa kegiatan permainan yang digabungkan dalam proses pembelajaran merupakan hal-hal yang dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Artinya permainan edukatif yang dipilih untuk diimplementasikan dalam pembelajaran bukan hanya sekadar untuk mengisi waktu luang atau menghibur anak-anak sekolah dasar agar tidak merasa bosan saja, akan tetapi permainan tersebut dipilih dengan mengandung unsur edukatif sesuai dengan kebutuhan anak-anak.
Game based learning menciptakan suasana santai dan menyenangkan, membuat anak merasa lebih nyaman selama bimbingan konseling berlangsung. Permainan yang dirancang dengan baik dapat menciptakan lingkungan yang aman di mana anak-anak dapat mengeksplorasi perasaan mereka tanpa takut dihakimi. Melalui pengalaman metode interaktif seperti ini, pembelajaran yang menyenangkan dapat meningkatkan partisipasi anak dalam konsultasi tersebut. Permainan juga dapat mendorong partisipasi aktif dan membantu anak-anak tetap fokus dan termotivasi untuk belajar dan berkomunikasi (Wahyuni et al., 2023). Banyak permainan edukatif yang dirancang untuk membantu anak-anak mengenali berbagai jenis emosi, seperti marah, sedih, dan gembira. Melalui simulasi dan skenario dalam metode game based learning anak-anak dapat belajar bagaimana mengelola emosi tersebut. Melalui metode game based learning secara berkelompok juga dapat membantu anak dalam situasi sosial, belajar bekerja sama, berkomunikasi dan menyelesaikan konflik. Hal ini sejalan dengan pendapat Zellawati dalam (Rosarian & Dirgantoro, 2020) mengatakan bahwa permainan edukatif dalam metode game based learning dapat memberikan manfaat bagi perkembangan aspek sosial, aspek emosi atau kepribadian, serta aspek kognisi.
Game based learning juga dapat memberikan data dan wawasan yang berharga kepada konselor mengenai keadaan emosi dan pola pikir anak-anak. Berdasarkan respon anak terhadap permainan tersebut, konselor dapat mengidentifikasi permasalahan yang mungkin tidak tampak melalui komunikasi verbal saja. Adapun permainan edukatif yang dapat digunakan dalam metode game based learning adalah seperti permainan pengenalan emosi, permainan problem solving, permainan role play dan permainan relaksasi (Hariyadi et al., 2022). Meskipun terdapat banyak manfaat dari penerapan pembelaharan berbasis permainan tersebut, namun hal ini bukannya tanpa hambatan maupun tantangan, diantaranya adalah seperti ketersediaan teknologi, kesesuaian konten atau materi, dan perlunya pelatihan konselor yang lebih mendalam dalam penggunaan game based learning counseling. Mengatasi beberapa tantangan dan hambatan tersebut memerlukan perencanaan yang sangat matang, pelatihan dan evaluasi yang berkelanjutan. Menurut (Hariyadi et al., 2022) mengatakan bahwa Game bukan sekedar digunakan sebagai daya tarik akan kemenarikan semata tetapi game mampu mengajak siswa masuk dalam sebuah dunia yang berbeda dari apa yang bisa kita bayangkan yang lebih kita kenal dengan student engagement. Artinya saat hal ini dipenuhi maka proses pembelajaran akan dapat dilakukan denga baik dan outcome learning akan dapat dicapai dengan lebih baik.
Penutup
Game based learning mempunyai potensi yang sangat besar dalam dunia bimbingan dan konseling sebagai alat bantu konselor yang menyenangkan dan efektif dalam berkomunikasi dengan anak-anak, terutama di sekolah dasar. Penggabungan unsur bermain dan belajar dalam metode game based learning counseling, ini dapat menciptakan pengalaman konseling yang lebih menarik, relevan dan bermakna bagi anak-anak sekolah dasar. Meski terdapat beberapa tantangan dan hambatan dalam penerapannya, namun dengan perencanaan yang matang dan pendekatan yang tepat, penggunaan metode game based learning dapat menjadi sebuah inovasi yang mendukung perkembangan emosi, sosial, dan spiritual anak secara keseluruhan. Mengintegrasikan teknologi kedalam bimbingan dan konseling bukan hanya merupakan langkah menuju modernisasi, namun juga merupakan cara untuk mendekatkan dunia konseling dengan kebutuhan anak-anak dalam era digital yang semakin maju.
Referensi
Amalina, S. N. A., Apriliana, D. R., & Amin, Z. N. (2024). Meningkatkan Keterlibatan Siswa Di Sekolah Pada Layanan Klasikal Bimbingan Konseling Dengan Metode Game Based Learning. Prosiding Webinar Penguatan Calon Guru Profesional, 1142-1152.