Mohon tunggu...
Lyfe

Akhirnya.. Polmed Menjadi Pilihanku

10 November 2015   19:33 Diperbarui: 10 November 2015   19:36 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bermula ketika memasuki Sekolah Menengah Atas(SMA). Keinginanku untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi semakin kuat. Selama 3 tahun aku berusaha mempersiapkan diri dengan baik demi sebuah harapan,mimpi,cita-cita,dan kesuksesan. 3 tahun berlalu akhirnya aku LULUS dengan nilai yang memuaskan. Disinilah kelanjutan perjuanganku dimulai. Aku mendambakan sebuah tempat dimana aku bisa merajut mimpi itu dan mewujudkan nya. Kupilih perguruan tinggi yang memang masuk kategori favorit di tanah air ini. IPB, ya perguruan tinggi inilah yang begitu memikat hatiku. Terkenal dengan fakultas pertanian terbaik pertama di Indonesia menambah nilai plus bagi perguruan tinggi yang satu ini. karena Sejak SMA aku menyukai hal-hal yang berbau biologi atau mahluk hidup , akhirnya kuputuskan untuk memilih fakultas pertanian IPB. Selama sebulan aku mengikuti bimbingan belajar demi memantapkan langkahku menggapai mimpi itu. Sampai waktunya tiba, tepat dimana aku harus melalui jalan menuju mimpi itu. Dengan beribu pesaing dari berbagai daerah dan latar belakang.

Akhirnya semua berjalan lancar.bisa sedikit bernafas lega. Tapi hati masih tetap harap-harap cemas menantikan hasilnya. Butuh waktu sebulan untuk menunggu hasil perjuangan ku itu. Gak sabar? Ya ,pasti iyalah.

Akhirnya waktu yang kunanti tiba. Perjuanganku akan terjawab disini. Sore harinya Dengan penuh harap sekaligus takut aku membuka web pengumumannya melalui warung internet dekat rumah. Kuketikkan nomor ujian serta tanggal lahirku. Sambil menunggu koneksi Kututup mataku karena takut akan kenyataan yang bisa jadi tak sesuai harapanku. Namun karena rasa penasaran semakin besar,kuberanikan diri, kubuka mataku dan kutatap layar monitor didepan ku. “MAAF ANDA TIDAK LULUS”!. Sejenak aku terpaku ,kuulangi lagi mengetik nomor ujian dan tanggal lahirku, berharap bahwa yang kulihat tadi adalah sebuah kesalahan . tapi hasilnya nihil, sama saja !. dengan membendung airmata aku berlari pulang kerumah . kedua orangtuaku menanti jawab dariku. Melihat raut penuh harap diwajah mereka membuatku semakin tak sanggup berkata-kata lagi. Aku berlari kekamar. Menangis sejadi-jadinya, semua yang kutahan sejak tadi akhirnya tumpah. Marah,kecewa,sedih semua menjadi satu. Menyesali kegagalan yang datang. Menyesali ketidakmampuanku menghadapi kenyataan pahit didepanku. Sampai pada akhirnya orangtuaku datang menghampiriku. Mungkin dari tindakanku tadi mereka sudah tahu jawaban yang kubawa. Tanpa bertanya lagi,mereka memelukku,menenangkan, dan menasehatiku. Mereka memotivasi ku agar tidak jatuh terpuruk karna kegagalan ini. akhirnya aku mengakhiri malamku dengan penuh tangis dan kesedihan. Esoknya pun sama, kesedihan itu masih sangat terasa. Malah kesedihan itu semakin menyeruak melihat teman-teman yang berhasil melalui ujian itu. Tak henti-hentinya oragtuaku terus menasehatiku.

Kucoba merenungi semuanya sampai akhirnya dengan susah payah aku mencoba bangkit dari keterpurukanku. Kalimat ini muncul dibenakku, seperti sebuah bisikan yang muncul tiba-tiba. “Mungkin itu bukan tempatmu! Ingatlah tempat terbaik menanti mu! Jadi berusahalah !!” kalimat inilah yang mendorongku cukup keras hingga membuatku menemukan kembali motivasi itu.

Tak mau berhenti sampai disini. Aku mencari-cari informasi perguruan tinggi negeri yang masih membuka pendaftaran. Sampai akhirnya kutemukan informasi bahwa IPB membuka pendaftaran D3 untuk beberapa jurusan. Ada keinginan dalam diriku untuk mencobanya. Tak puas, Kucari informas lain , dan sampai akhirnya aku melihat Politeknik Negeri Medan membuka penerimaan mahasiswa baru gelombang 2. Dengan penuh pertimbangan dan perbandingan kuputuskan memilih Politeknik Negeri Medan. Dengan memilih 2 jurusan kumantapkan langkahku. Jurusan pertama yaitu teknik sipil(pilihanku sendiri), teknik komputer(pilihan orangtua dan saudara). Ujian pun berlangsung lancar. 4 hari kemudian hasilnya keluar. Berbekal pengalaman pahit kemarin dengan hati-hati kubuka pengumuman nya. Dan akhirnya aku dinyatakan LULUS tapi CADANGAN. Walaupun begitu aku tetap bersyukur, itu artinya masih ada celah untukku. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh peserta cadangan . tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini , kupenuhi semua syarat-syarat nya. Aku kembali dibuat menunggu hasil seleksi peserta cadangan tersebut. Sampai akhirnya perjuangan ku tak sia-sia. “AKU LULUS” . Thank’s God. Senang sekali rasanya, perjuangan ku akhirnya terjawab.

Sebelum memasuki perkuliahan semua mahasiswa baru diwajibkan mengikuti pendidikan dan pelatihan mental,fisik,dan disiplin diRindam I/BB Pematang Siantar. ketika mengikuti pelatihan tersebut, begitu banyak pengalaman yang kudapatkan. Disana kami berlatih baris-berbaris,bela diri,bongkar pasang senjata dll. Mandi berebutan, tidur di palbed, duduk siap sewaktu makan, jaga serambi,senam pagi sambil menahan dingin,belajar diruangan,dan outbound pun turut kami rasakan. Alarm stelling yang memaksa kami terbangun ditengah malam pun sudah kami rasakan. Kekompakan kami dilatih ditempat ini . aku sangat beruntung bisa mengikuti pendidikan dan pelatihan disana. Karena begitu banyak manfaat yang dapat kurasakan dalam hidupku.

Selang beberapa waktu perkuliahaan pun dimulai. Begitu banyak hal baru yang kurasakan. Pelajaran-pelajaran nya pun banyak yang baru, jadi ya sedikit bingung awalnya.. tapi lama kelamaan sedikit-sedikit ngerti juga. Teman-teman sekelasku pun cepat akrab nya, jadi makin menambah keseruan di kampus lah. Kami saling membantu,saling berbagi,dan saling bertukar pendapat. Mungkin inilah tempat terbaik itu !!! Semuanya berawal dari sebuah MIMPI. Mimpilah yang membawaku berjalan sejauh ini !

 

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun