Mohon tunggu...
Amelia Rosliani
Amelia Rosliani Mohon Tunggu... Guru - penyuka buku fisik

Menganalogikan dirinya "spora berjalan" | pembelajar | pendidik | book lovers | poem | sedang berusaha membuat buku solo perdana

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pop Up Book sebagai Media Pembelajaran Bercerita Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka

27 Oktober 2023   12:40 Diperbarui: 27 Oktober 2023   13:47 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi

Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan pembelajaran literasi untuk berbagai tujuan berkomunikasi dalam konteks sosial budaya Indonesia. Kemampuan literasi dikembangkan ke dalam pembelajaran menyimak, membaca dan memirsa, menulis, dan mempresentasikan berbagai penjelasan yang masuk ke ranah berbicara.

Pada kesempatan kali ini saya memakai media yang jarang saya pakai pada umumnya. Biasanya saya memakai konten yang berkaitan dengan software yang biasa dipakai untuk membuat salindia presentasi. Namun, pembelajaran Bahasa Indonesia di satuan pendidikan kelas VII Kurikulum Merdeka, saya mengaitkan produk dalam sintaks yang diambil pada materi teks fantasi atau dongeng.

Media Pop Up Book yang dipakai oleh saya kali ini sebagai penunjang materi Teks Fantasi di kelas VII sebagai sampelnya. Pembelajaran Bahasa Indonesia rasanya kurang efektif tanpa memakai media baik berbentuk daring atau pun media yang dapat dirancang secara bersama-sama dan memerlukan bahan yang nantinya menghasilkan sebuah produk.

Bahan dan alat yang diperlukan sangat mudah didapat, selain melatih daya berpikir kritis saat merancang media pop up book berlatih menyusun benda secara terprosedur. Konten yang sesuai dengan media kali ini ialah materi bercerita yang memilih materi teks fantasi sebagai kontennya. Media pop up. Sebelum melalukan praktik, guru dan peserta didik melakukan observasi terhadap objek/ produk yang akan dipraktikkan dalam pembuatan media.

Peserta didik dibentuk menjadi 5 kelompok secara heterogen, masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 anggota. Pembuatan media berbentuk tiga dimensi ini hanya melibatkan objek yang penting saja. Seperti, mempraktikan objek yang akan dijadikan bahan bercerita peserta didik dengan melibatkan pancaindera. Adapun tema yang diusung dalam kontennya aitu cerita rakyat Nusantara.

Profil pelajar Pancasila yang diambil pada pembelajaran dengan media Pop Up Book ini ialah, gotong royong, kreatif, dan berpikir kritis. Ketiga profil tersebut diharapkan dapat menunjang jalannya diskusi yang dilakukan peserta didik secara kelompok dengan aktif dan efektif. Gotong royong, penugasan yang dilakukan secara berkelompok dapat membentuk sikap sportifitas dan kerja sama tim yang kompak sehingga cepat terselesaikannya penugasan kelompok. Kedua, kreatif dengan mengambil tema cerita rakyat Nusantara peserta didik yang notabene-nya Generasi Z dapat mengetahui cerita-cerita rakyat Nusantara sehingga muncul berpikir kritis.

Media pembelajaran ini semoga dapat membantu para guru untuk menambahkan informasi dan menjadi media tambahan dalam proses pembelajaran yang berlangsung di kelas. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun