Satu hari saya berdialog dengan diri sendiri memikirkan 2 hal yang sama - sama penting.  Mencoba mengingatkan kembali, saya jadi ingat dan terbayang wajah kerabat dekat yang cerah dan glowing, sambil berpikir ;Â
"pengen deh punya wajah bersih bersinar". Jadi inget iklan sabun cuci piring.
Awalnya keinginan seorang wanita , ibu, yang mendasar. Ingin terlihat lebih bersih sehingga lebih menarik. Terlebih di depan suami. Yah memang kan ketika sudah menikah, wajah di rawat hanya untuk di nikmati oleh suami.Â
Ketika keinginan ini sudah di hitung -hitung untuk beli serum wajah dan beras. Mau tampil cantik ngalah terus sama beras ?! Selama menikah dan mengurus anak , kebutuhan sehari -hari yang hampir 100% untuk anak dan kebutuhan utama seperti makan sehari - hari. Skincare ? Gak kepikiran untuk beli serum wajah.Â
Nah, ketika di usia 30 saya bercermin dan melihat noda hitam di wajah dan wajah yang menghitam karena kotor. Sebetulnya insecure juga sih melihat kerabat yang wajah nya bening dan bersih bersinar.Â
"Pake apa ya diaaa....???"
Moment yang tepat bagi saya untuk memulai ber-skincare-an, ketika anak - anak saya sudah mulai sekolah. Saya memiliki waktu lebih untuk perhatian ke diri sendiri.Â
Membeli skincare adalah salah satunya. Sebetulnya saya merasa jaman sekarang skincare lebih terjangkau. Dulu, hanya skincare brand - brand non lokal yang lebih terkenal dan memiliki kualitas nomor 1. Skincare memang bukan barang kebutuhan utama orang Indonesia dan tidak membudaya.Â
Berbeda dengan orang Korea. Skincare kebutuhan umum pria dan wanita di Korea. Jadi gak heran di Korea, iklan lipstik dan pelembab bibir di bintangi kaum pria, para male model ini salah satunya adalah bintang K Pop (Korean Pop).Â