Mohon tunggu...
Amelia
Amelia Mohon Tunggu... Tutor - Menulis Dengan Tujuan

Penulis amatir , mencari inspirasi dan terinspirasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Drama Driver Ojek Online

29 Januari 2024   22:10 Diperbarui: 29 Januari 2024   22:52 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa waktu lalu, viral komplainan driver ojek online karena hanya di bintang satu oleh penumpang gegara sang penumpang yang masih berusia belia tersebut di sarankan untuk memakai helm oleh pengemudi ojek online demi keselamatan nya. Saya selaku pengguna jasa ini juga pernah di tawarin ingin pakai helm atau tidak, sering nya saya menolak karena jarak tempuh saya yang dekat. 

Jika saya ngojek saya jarak nya jauh misalkan dari Tangerang ke Jakarta, saya akan pakai helm. Tapi mungkin saya akan memilih membawa helm sendiri. Sebetulnya sang pengemudi ojek online sudah bijak dengan menawarkam helm kepada penumpang. Karena saya yakin, para driver ojol ini memiliki SOP dalam pekerjaannya. 

Sekalian saya sharing ya, saya juga pernah mengalami kejadian kocak dan kejadian yang nyebelin serta mengesankan perihal ojek dan mobil online. 

Yang pertama, kejadian ini terjadi beberapa waktu lalu. Di pagi hari yang ribet, saya memesan ojek online kemudian ponsel saya tinggal sebentar bersama anak - anak saya. Kemudian , sang driver membatalkan pesanan saya dan secara otomatis mencari driver baru. Dapatlah driver yang baru. Tak lama kemudian, ojol datang mengantarkan anak - anak saya. Kemudian saya tinggal ke dapur untuk melanjutkan pekerjaan. 

Tak lama, ponsel saya berbunyi dari nomor yang tidak di kenal. Ketika saya angkat dan berbicara sebentar saya terkejut melihat keluar. Saya mematikan ponsel dan berbicara kepada pengemudi ojek online di depan teras. 

"Bu , maaf tadi pesan ojol ya ?"

" iya pak tapi anak saya udah berangkat tadi...", saya dan bapak ojol sama - sama bingung. Kemudian bapak ojol, menawarkan solusi. Jadi saya kepencet dua kali dalam memesan ojek online karena tidak sengaja. Jadi akhirnya bapak ojek online tersebut memberikan saran agar beliau tetap menjalankan pesanan saya menuju sekolah, namun uang trip nya akan beliau kembalikan kepada saya. Jujur, saja. Saya gak sampai hati meminta uang trip saya kembali. Dan ribet sekali sistematika nya.

" saya bilang ; pak, uang nya gak usah di balikin gapapa pak. Lagian bapak ke sana kan perlu uang bensin". 

"Baik bu, mohon maaf saya jangan di kasih bintang 1 ya bu". Ya Allah saya gakan sampai hati begitu nya. Hiks... bapak ojek online tetap menjalankan rute saya namun tidak berpenumpang karena kesalahan saya dalam memesan. Bintang 5 tetap saya berikan karena terkesan dengan dedikasi bapak driver ojek online tadi.

Sudah 2x saya menemukan permohonan seperti ; " tolong kak kasih bintang lima ya..." atau....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun