Mohon tunggu...
Amelia
Amelia Mohon Tunggu... Tutor - Menulis Dengan Tujuan

Penulis amatir , mencari inspirasi dan terinspirasi

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Debat Cawapres 2024, Diisi Jargon Unik, Slepet!, Sindiran Cerdas Anak Muda dan Tekad Kuat Pemberantasan Korupsi

23 Desember 2023   13:40 Diperbarui: 23 Desember 2023   14:32 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jembatan Mahakam Ikon Baru Kota Samarinda / Dok : iNews id

Tangkapan layar situs berita CNN / Dok: CNN Indonesia 
Tangkapan layar situs berita CNN / Dok: CNN Indonesia 

Hal menarik lain nya adalah, ketidakpahaman Cak Imin mengenai SGIE yang di tanyakan Gibran kepada nya. Di jawab jujur oleh Cak Imin karena ia tidak mengetahui mengenai SGIE. 

Sekedar informasi, menurut Kompas,

SGIE merupakan singkatan dari State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report atau laporan indikator ekonomi Islam global yang dirilis DinarStandard, di Dubai, Uni Emirate Arab, Kamis (31/3/2022).

Dikutip dari Dinar Standard, dalam laporan Indikator Ekonomi Islam Global yang mencakup 81 negara, Indonesia berada di peringkat empat di bawah Malaysia, Arab Saudi, UEA, dan di atas Turkiye.

Sejumlah kriteria yang menjadi penilaian mencakup sektor keuangan Islam, makanan dan minuman halal, kosmetik halal, obat-obatan halal, perjalanan ramah Muslim, fesyen sederhana, serta media dan rekreasi bertema Islam. Namun, Cak Imin tidak mengerti soal itu dan di jawab jujur kalau ia tidak paham akan soal itu. Hal tersebut justru menambah nilai plus di mata saya. Dimana , cawapres tidak perlu tahu banyak hal dan tidak perlu terlihat sok tahu. 

Ilustrasi Tangkapan Layar Debat Di Layar Youtube SCTV, Mahfud MD  fokus dan tegas dalam memaparkan visi misi nya bersama Ganjar / Dokpri Amelia
Ilustrasi Tangkapan Layar Debat Di Layar Youtube SCTV, Mahfud MD  fokus dan tegas dalam memaparkan visi misi nya bersama Ganjar / Dokpri Amelia

Mahfud MD adalah salah satu tokoh dalam negeri panutan saya. Sosok nya yang tegas,lugas, padat , singkat dan tidak bertele - tele. Sudah sepantas nya pak Mahfud memimpin negeri ini dengan ketegasan dan kelugasan nya. Saya tidak memandang satu titik kecacatan pada diri nya ketika debat semalam. Sempurna! Terlebih, semalam dalam debat, beliau berbicara fakta dan data mengenai temuan dan penanganan kasus korupsi dan pinjol yang di tangani oleh beliau. Sudah waktu nya negeri ini di pimpin oleh pemimpin yang berani mati menuntaskan kasus korupsi. Korupsi yang semakin ke sini semakin terbuka dan membuat publik terkejut dengan nominal angka - angka fantastis, bukan ratusan juta lagi tapi milyaran dan triliunan! Ini gila! Bagaimana jika uang -uang itu tidak di korupsi , mungkin pemerataan ekonomi dan kesejahteraan di Indonesia akan subur makmur , seimbang dengan kekayaan sumber daya alam nya. 

Niat pemerintah untuk serius memberantas korupsi tidak boleh kita "enyek" dengan sekedar cibiran - cibiran yang mematikan semangat positif mem- bumi- hanguskan korupsi di negeri ini. Apa kita tidak ingin Indonesia bebas korupsi walaupun persentase nya gak muluk - muluk 100% ?? Siapa juga yang berani janji 100% . 

Sebagai rakyat dan penonton debat, saya cukup puas dengan debat cawapres semalam. Ada beberapa statement yang saya catat karena menarik.

1. Cak Imin dengan slogan 'Slepet' nya menurut saya ; ikonik, mengigit dan catchy. Cak Imin mengambil filosofi Slepet sarung dalam perspektif dunia santri ke dalam podium debat cawapres. Menurut saya, hal ini mewakili suara Cak Imin dalam dunia santri. Walaupun, keinginan membangun 40 kota setara dengan Jakarta masih terkesan muluk - muluk di telinga saya. Well, saya anggap ini adalah "gombalan" Cak Imin untuk menarik suara pemilih. Beberapa hal yang tidak di kuasai Cak Imin menurut saya justru menampilkan sisi humanis nya sebagai cawapres yang juga seorang manusia biasa. Wajar. Tidak selalu debat sukses mempertontonkan kesempurnaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun