Mohon tunggu...
Amelia
Amelia Mohon Tunggu... Tutor - Menulis Dengan Tujuan

Penulis amatir , mencari inspirasi dan terinspirasi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mama, Papa, Jangan Abaikan Sejengkal Perhatian Kepada Anakmu

24 November 2023   14:39 Diperbarui: 24 November 2023   14:43 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak dan orang tua sedang melakukan kegiatan masak bersama di dapur / Foto: By Vlada via Pexels

Artikel ini saya tulis berdasarkan riset sederhana bermodalkan ngobrol - ngobrol bersama ibu - ibu kelas anak - anak saya di sekolah..

Anak saya ada 2 yang sudah duduk di sekolah dasar. Kelas 1 dan 4. Mereka keseharian tidak saya antar dan jemput ke sekolah. Naik gojek. Kami tidak memiliki "kendaraan kuadrat"alias, motor 2, mobil 2, sepeda 2. Bahkan sepeda saya saja sudah ringsek. Motor di bawa suami kerja dan 'stay' di Luar kota. 

Jadi saya dan anak - anak jarang 'ngelayap' jauh - jauh. Jadi urusan anak - anak sekolah yaaa ngojay alias gojek. Saya tahu di kondisi seperti ini saya tidak bisa memantau seperti apa mereka di sekolah. Dan gak selalu bisa menjemput mereka. Anak - anak sudah mengerti kondisi kami. Namun, hal ini tidak membuat perhatian saya luput terhadap mereka. 

Ketika saya sekolah pun, saya tidak di antar jemput orang tua karena mereka bekerja. Ketika itu saya belajar mandiri menemukan teman dan bersosialisasi di walaupun menemukan teman tidaklah mudah. Selalu saja ada masalah dalam pertemanan. Yaa di isengin, di musuhin, di ledek - ledekkin, dan lain - lain. Di saat itu saya harus menghadapi masalah sendiri. Karena komunikasi saya dan orang tua bekerja sangat minim. Jadi saya gak banyak minta perhatian kepada orang tua. 

Saat ini, saya sebagai ibu rumah tangga memiliki waktu dan perhatian lebih kepada anak - anak, terutama keseharian mereka di sekolah. Bahkan jika ada anak saya yang kena masalah di sekolah, cerewet nya saya kayak detektif. Interogasi. 

Lah iya, masalah di sekolah menurut kamus saya gak bisa di sepelekan. Terkadang bukan hanya 1 dan 2 pertanyaan tapi bisa beberapa pertanyaan yang sifat nya memastikan keadaan dan kenyamanan anak - anak di sekolah. Akan tidak nyaman jika anak - anak terganggu terlebih sekolah adalah rumah kedua bagi mereka.  Sehingga saya harus memastikan mereka nyaman juga di sekolah. Jika mereka tidak nyaman, keberlangsungan pendidikan mereka akan terganggu. 

Kembali ke topik judul artikel. 

Ketika saya kumpul bersama ibu - ibu di sekolah. Mayoritas ibu ibu ini adalah bekerja. Sehingga anak - anak mereka di titipkan ke nenek / kakek / tante. Tidak ada yang salah dengan ibu bekerja. Ibu bekerja tekanan dan tuntutannya pun berbeda. 

Mengurus anak memang seyogiya nya di urus sendiri. Saya sendiri merasakan. Ketika saya menitip anak - anak kepada kakek dan nenek nya. Pasti ada perbedaan. Masalah makan, kebiasaan, disiplin, bahkan cemilan yang boleh dan tidak, hal sedetail itu hanya orang tua sendiri yang tahu, bukan? Terkadang, pola asuh pun jika di pegang orang lain akan terjadi bentrok dan konflik. Pernah saya titip anak - anak dengan terpaksa ke kakak ipar, malah lebih parah. Gak di mandiin. 

Bagaimana dengan anak - anak yang di tinggal dalam jangka lama dengan pola asuh orang lain. Seperti pembantu rumah tangga dan pengasuh ? Bagaimana dengan pendidikan kehidupan seperti norma adab, kesopanan, belajar bertahan hidup, daya juang anak dalam menghadapi masalah pelik sekolah dan pertemanan? Anak - anak usia sekolah dasar masih banyak perlu perhatian kita. Hal kecil seperti, yang pernah saya lihat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun