Mohon tunggu...
Amelia Puspita sari
Amelia Puspita sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Nama lengkap saya Amelia Puspita Sari biasanya di panggil Amel atau Imel. Saya lahir di Gresik, 08 Mei 2004. Saya adalah anak tunggal, tidak mempunyai kakak ataupun adik. Saat ini saya menempuh pendidikan sebagai seorang mahasiswa di UNUSA . Saya adalah mahasiswa dengan NIM 2440023030 dari prodi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Fakultas Kesehatan, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. Saya lulusan tahun 2023 dari bidang IPA, SMA Negeri 1 Dukun Gresik .

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sedekah Bumi di Desa Tebuwung Sudah Menjadi Tradisi Turun Temurun yang Diadakan Sebelum Bulan Ramadhan Tiba

24 September 2023   12:23 Diperbarui: 24 September 2023   12:34 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedekah Bumi di Desa Tebuwung Sudah Menjadi Tradisi Turun Temurun dari Nenek Moyang yang Diadakan Sebelum Bulan Ramadhan Tiba

Warga Desa Tebuwung ,Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Jawa Timur menggelar rangkaian sedekah bumi yang diadakan di halaman kuburan yang biasanya dua hari satu malam. Sedekah bumi adalah kegiatan rutinitas atau tradisi dari sesepuh yang turun temurun dari nenek moyang. Yang dilaksanakan sebelum bulan Ramadhan tiba, Upacara sedekah bumi  tersebut dilakukan sebagai rasa syukur kepada yag maha kuasa atas limpahan rizeki  yang diterima oleh masyarakat Desa Tebuwung.

Hari pertama biasanya diadakannya mengaji sampai khatam dan pemotongan seekor sapi untuk dimasak dan dibagikan satu desa bagi yang mau saat warga mengantar jajanan atau berkat ,jajanan khas daerah yang wajib ada di berkat itu seperti pertulo,tape ketan,gemblong,kucur,gapit gulung, ranggen dan juga  yang berupa polo pendem warga  berbondong-bondong mengantarkan dan dan meminta olahan sapi tersebut ,malamnya disusul pengajian dan do'a bersama satu desa yang dilaksanakan di halaman kuburan,dan banyak bapak-bapak yang  bergadang disana terutama perangkat desa karena sudah tradisi .hari kedua dilakukan penyebaran uang koin yang ikut mengambil uang koin tidak hanya pemuda desa tebuwung saja tetapi dari desa lain juga banyak biasanya dimulai pukul 06.00-10.00 wib, sangat ramai banget dan sesudah itu diadakan acara lomba tiap RT yang bertema ''Tumpengan'' yang isinya hasil alam seperti kentang,jagung,cabe,singkong,wortel, padi, kacang-kacangan,timun dll yang dihias sekreatif mungkin yang di gotong bersama-sama kemakam dan memakai pakaian adat jawa dan ada penjuaraannya , sesudah itu dilakukan do'a bersama sebagai penutup acara yang sudah berjalan dengan lancar.

Makna simbol yang dapat  kita ambil dari upacara sedekah bumi di Desa Tebuwung  rasa kebersamaan,kegotongroyongan dan merupakan salah satu bentuk ungkapan terima kasih dan rasa cinta kepada bumi serta rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa .Yang telah menganugerai lingkungan alam yang memberikan kemakmuran, rezeki, keselamatan, keamanan dan kesejahteraan sosial masyarakat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun