Mohon tunggu...
Amelia Rizky Patria
Amelia Rizky Patria Mohon Tunggu... -

just simple women

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kado Pernikahan Terakir

30 Agustus 2010   21:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:35 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Aku menikah diusiaku yang baru menginjak 16thn.Kedua orang tuaku sudah meninggal sejak aku masih kecil dan neneklah yang merawatku .Setelah tamat smp aku dinikahkan dan langsung diboyong kerumah mertuaku.3thn usia pernikahanku aku dikaruniai anak 2 keduannya cwek...Ekonomi rumahtanggaku serba pas-pas'an dgn itu aku meminta ijin untuk merantau kesingapura... baru 2thn aku bekerja suamiku dirumah menghamili anak gadis orang, waktu itu ingin rasanya aku langsung minta cerei namun mngingat usia anak2 masih terlalu kecil akupun memaafkan suamiku dan gadis itupun rela mengugurkan kandungannya.     Sampai usia anakku kini 16thn dan 14 thn aku masih merantau dinegeri orang untuk biaya sekolah mereka, dan itu aku jalani penuh dgn suka cita sebagai seorang tki ditaiwan.Seperti biasa aku membawa nenek ketaman,dan berkenalan dengan mbak-mbak sesama tki dari berbagai kotadiindonesia.Aku akrab dengan yati tki asal banyuwangi.setiap hari kami bertemu ditaman ngobrol kesana kemari semakin hari semakin akrab.3thn pertama aku sukses dan majikanku mnghrapkan aku kmbli lagi dengan proses dirict hiring..giliran yati yg harus pulang untuk proses kmbli majikan dan yati jg melaui prose yg sama denganku.Tapi aku lihat yati bersedih ,mau pulkam gak seneng tapi kok kelihatan kecewa n gak bergairah.Dengan sejuta tanda tanya aku memberanikan dri untuk bertanya ke pada yati ada apakah gerangan. ternyata usut punya usut yati tidak diijinkan pulang kerumah ortunya saat cuti bulan depan alasannnya karena ortunya tidak mau yati ketemu suaminya dan baikkan lagi.Yati bingung dgn sikap ortunya yang berubah drastis, dengan setengah memaksa ahirnya ortunya angkat bicara.mungkin sodara-sodara tidak habis pikir kalo suami yati ternyata telah menghamili adik kandung yati sendiri.dengan alsan itu yati mengharapkan aku untuk membantunya yaitu dengan meminjamkan rumahku sementara untuk menginap dan antar jemput ditugaskan kesuamiku .Berhubung aku sudah knl yati 2thn lebih aku percaya saja ,mengingat anakku juga sudah dewasa , yatipun berjanji tidak akan macam2.

   Malang tak dapat ditolak belum genap satu minggu perangai yati sudah berubah,dia sudah mulai dekat dengan suamiku. apalgi setelah pulang dri jakarta sikapnya sudah sangat berbeda lagi bahkan dia berani bermesra-mesra didepan anakku.Anakku yg merasa gerah memaki mereka namun yati seakan berwajah tanpa dosa...santai dan oh my god!!!

      Aku yang diberitahupun tak abis pikir tipu daya apa yg membuat suamiku  bertekuk lutut dipangkuan yati??Demi anak-anak pula aku mncoba berbicara baik-baik sama suamiku untuk meninggalkan yati demi ke2 anakku yg udah menginjak remaja.  Tapi kali ini rasanya mertua dan ke2 anakku tak mngijinkan aku memaafkan suamiku.Begitu pula dengan yati dia tidak akan melepaskan suamiku begitu saja,Yati memaki aku habis2an bukan nya aku yg harus marah sama dia yg sudah aku tolong, tapi yati malah menghancurkan rumah tanggaku yang sudah aku bina selama 17thn.Hancur sudah harapanku untuk mempunyai keluarga yg sakinah...Saat ini aku masih ditaiwan untuk mnghabiskan sisa kontrakku.setiap hari yati sms memaki-maki aku.. tapi aku diem'in aku sudah putuskan untuk bercerei dari suamiku dan yati yang akan membiayai semuanya.

Namun suamiku mengancam aku kalo sampai aku berani mencereikannya dia tidak segan -segan untuk menghancurkan aku ...ya allah apa salah dan dosaku sehingga seberat ini cobaan yg harus aku tanggung...Aku tau aku sendri tak pernah luput dari salah dan dosa namun begitu tega yati mnghancurkan rumh tanggaku untuk membalas sakit hatinya sama suaminya yang sudah menghamili adikknya sendri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun