Mohon tunggu...
Amelia Nur Qholid
Amelia Nur Qholid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Film

Resensi Film Onde Mande!

9 Desember 2023   20:13 Diperbarui: 9 Desember 2023   21:18 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Judul film            : Onde Mande!

Produser              : Suryo Wigoyo dan Christian Imanuell

Sutradara            : Paul Agusta

Penulis naskah : Paul Agusta

Durasi                   : 97 menit

Genre                    : Komedi/drama

            Film ini menceritakan tentang Angku Wan, seorang mantan kepala sekolah yang ingin memajukan dan mengabdikan diri kepada tempat kelahirannya, Sigiran (salah satu tempat di maninjau). Awal cerita film ini Angku Wan ini sedang menuju warung milik Da Am dan Ni Ta untuk melihat pengumuman juara undian salah satu perusahaan sabun. Saat menunggu waktu pengundian pemenang, tiba-tiba nama Angku Wan ini disebut. Hal ini merupakan hal yang sangat membahagiakan bagi Angku Wan karena setelah mendapatkan uang sejumlah 2 Milyar ia bisa memajukan kampungnya. Setelah pengumuman itu, esoknya beliau akan diantarkan oleh Da Am ke Padang untuk mencairkan uang tersebut. Sayangnya di keesokan paginya Angku Wan ditemukan tergeletak tidak bernyawa, hal ini sangat mengejutkan bagi mereka. Hal ini mengakibatkan Da Am dan Ni Ta memutar otak agar uang itu bisa cair dan impian Angku Wan untuk memajukan desanya dengan uang itu.

            Mereka berencana untuk memalsukan identitas Angku Wan, hal ini ditentang oleh adik ipar Angku Wan yang bernama H. Ilyas karena itu semua salah. Oleh karena itu, H. Ilyas meminta kedua putranya untuk mencari pewaris dari Angku Wan ke Jakarta. Disaat yang bersamaan, dari perusahaan sabun ini mengirimkan dua pegawainya untuk pergi ke Sigiran agar bisa memferivikasi keaslian data pemenang. Orang Sigiran yang mengetahui hal itu tentunya panik, karena Angku Wan  sudah meninggal dan saat mengonfirmasi pemenang sudah dikatakan bahwa penelpon itu adalah Angku Wan. Mereka menghalalkan segala cara agar orang dari perusahaan sabun itu tidak cepat mengetahui bahwa angku wan sudah tiada. Mereka memanfaatkan anak gadisnya yang bernama Mar untuk mengalihkan fokus kedua orang utusan perusahaan sabun itu. Pada akhirnya, ketika sedang mencari jaringan ke danau Maninjau, Anwar yang merupakan utusan perusahaan sabun mengetahui segala cerita tentang angku Wan. Serta di saat yang bersamaan ia mendapatkan telpon dari Hadi dan Huda bahwa ia adalah anak dari Angku Wan. Awalnya dia berniat untuk merelakan uang itu begitu saja. Namun setelah melihat buku tentang rencana sang ayah untuk kampungnya, ia berpikir kembali dan memutuskan untuk mau memperjuangkan uang itu.

            Film ini mengangkat tentang kehidupan dan budaya masyarakat minang, terutama masyarakat Sigiran, Maninjau. Disana diperlihatkan bagaimana kehidupan sehari-hari mereka, interaksi antar warga, mata pencarian, dan juga kesulitan orang Sigiran untuk mendapatkan sinyal. Penggunaan bahasa dalam film ini adalah bahasa minang, menurut saya pengucapan bahasa minang dari setiap pemainnya sudah sangat bagus dan totalitas. Karena kebanyakan pemain bukan dari warga Sumatera Barat tetapi bisa melafalkan bahasa ini dengan sangat bagus. Pengambilan sinematik tentang keadaan alam sekitar juga sangat memanjakan mata. Keasrian tempat disana membuat siapa saja ingin berkunjung ke Sigiran. Permainan peran oleh pemain juga sangat bagus karena semuanya menguasai peran masing-masing. Genre komedi dalam film ini juga membuat penonton tertawa, terutama saat adik dari Mar yang menanyakan dimana Da Dodi kepada repsionis kenagarian. Selain itu, dalam film ini juga terdapat alur yang kurang bisa ditebak oleh penonton, maksudnya adalah plot twist bahwa Anwar adalah anak dari Angku Wan.

            Setelah membahas kelebihan dalam film, ada juga kekurangan menurut saya. Yang pertama adalah akhir cerita yang menggantung. Saat Anwar mengetahui itu ia hanya bilang bahwa akan berusaha mencairkan uang itu dan kemudian sekesai. Menurut tujuan awal Angku Wan tidak terealisasikan pada cerita dalam film ini. Selain itu rasanya tidak ada lagi kekurangan dalam film ini karena menurut saya film ini sudah sangat bagus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun