Zona B Wilayah Pusat Kuliner Betawi
Zona ini diinisiasi sebagai pusat kuliner nusantara dengan tema khas Betawi untuk mempersembahkan kekayaan kuliner Indonesia. Dengan luas lahan mencapai 3.700 meter persegi, zona ini menjadi tempat bagi sekitar 250 pedagang kuliner.
Berbagai santapan yang ditawarkan di zona ini mencakup aneka hidangan khas Betawi seperti kerak telor, kue rangi, toge goreng, soto betawi dan beragam kuliner dari berbagai budaya Indonesia. Para pengunjung dapat menikmati pengalaman kuliner yang autentik dan merasakan keanekaragaman rasa dari berbagai tradisi kuliner di Indonesia.
Zona C Wilayah Studi Budaya
Zona C, dengan luas lahan mencapai 2,8 hektar, telah diubah menjadi zona komersial dan studi alam yang unik. Fokus pembangunan di zona ini adalah replika perkampungan Betawi, lengkap dengan rumah adat, sawah, dan empang (danau kecil).
Pusat perhatian zona ini adalah pulau buatan yang berada di tengah Setu Babakan, yang menjadi replika hidup dari perkampungan Betawi. Di pulau ini, 16 rumah tradisional Betawi berdiri megah, memberikan pengalaman mendalam tentang kehidupan sehari-hari masyarakat Betawi. Pulau buatan ini diatur untuk menceritakan dengan autentik tentang aktivitas sehari-hari orang Betawi, menawarkan pandangan yang kaya akan kebudayaan dan tradisi lokal.
Pertunjukan Seni Budaya Betawi
Pengunjung dapat menyaksikan pertunjukan yang ditampilkan setiap hari Minggu, antara pukul 13.00 hingga 16.00, diadakan acara rutin yang memamerkan berbagai seni tradisional Betawi, termasuk tarian, musik tanjidor, ondel-ondel, dan lenong.
Acara ini juga mencakup pertunjukan gambang kromong dan seni bela diri tradisional Betawi, yaitu Silat Beksi. Selain itu, pada setiap hari Rabu dan Minggu sore, diadakan pelatihan seni tari dan musik, serta pelatihan bela diri Betawi, Silat Beksi. Upaya ini bertujuan untuk memperpetuat dan mendukung warisan budaya khas Betawi.