Mohon tunggu...
Amelia Nurfadhillah
Amelia Nurfadhillah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Amelia Nurfadhillah 18 y.o Libra

Selanjutnya

Tutup

Film

Film "Dua Garis Biru", Mendadak Booming

14 Februari 2020   08:31 Diperbarui: 16 Februari 2020   12:39 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Munculnya film Dua Garis Biru yang di sutradarai oleh Gina S. Noer, mengundang berbagai reaksi dari masyarakat indonesia. Film yang di angkat dari sebuah novel ini memberikan nilai yang berbeda di mata masyarakat. Gina memberi cerita yang sangat menarik, ia menceritakan kisah tentang dua remaja yang masih duduk di bangku SMA. 

Melihat perkembangan yang sangat pesat, Gina menggambarkan suasana yang berbeda dalam film ini. Ia mencampurkan 'pergaulan anak remaja' di dalam nya. Dalam menata sebuah Film Dua Garis Biru ini, Gina menata setiap kejadian dan peristiwa nya dengan baik.

Film Dua Garis Biru menceritakan tentang sepasang kekasih yaitu Dara dan Bima yang duduk di bangku SMA. Mereka duduk satu bangku, menjalin kasih setiap saat. Suatu hari setelah pulang sekolah mereka berdua memutuskan untuk bermain ke rumah Dara dan tanpa mereka sadari mereka melakukan kesalahan besar. Yang seharusnya tak dilakukan oleh orang yang belum menikah.

Beberapa hari berlalu, aktivitas keduanya berjalan seperti biasa, hingga pada suatu saat Dara merasakan kejanggalan dalam dirinya ia sering merasa mual. Ia baru ingat bahwa ia belum datang bulan, karena penasaran akhirnya dara memutuskan untuk mengeceknya menggunakan tespack. Dan ternyata hasilnya positif. Mereka terkejut dan bingung apa yang harus mereka lakukan. Bima memberi solusi dengan melakukan aborsi. Pada awalnya Dara setuju akan tetapi karena satu dan lain hal Dara berubah pikiran.

Kehamilan Dara yang berusaha mereka sembunyikan pada akhirnya terbongkar, dan terjadi pertengkaran besar antara dua keluarga tersebut. Dara dikeluarkan dari sekolah sedangkan Bima tetap dipertahankan untuk sekolah.
Kedua orang tua Dara lepas tanggung jawab, Dara dibawa oleh keluarga Bima tapi setelah beberapa hari Dara tinggal di rumah Bima, orang tua Dara menjemput kembali untuk tinggal bersama.

Karena usia mereka yang sangat muda, salah satu pihak keluarga Dara memutuskan untuk menitipkan anak itu kepada salah seorang keluarganya untuk dirawat setelah Dara melahirkan.

Setelah mengalami berbagai macam pendapat, Dara merundingkan agar anaknya nanti dirawat oleh saudaranya dan ia ingin fokus mengejar cita-citanya untuk pergi ke Korea. Negara yang sangat ia sukai. Namun, pihak keluarga dari Bima tidak ingin anaknya jatuh ke tangan orang lain. Yang pada akhirnya anak tersebut jatuh ke tangan Bima dan dirawat oleh keluarga Bima.

Film tersebut mengandung edukasi sex yang sangat penting untuk diketahui sebagai remaja yang hidup di zaman milenial ini. Namun, perlu diketahui juga terdapat sudut pandang yang berbeda dalam cerita tersebut yaitu kebanyakan menghadirkan adegan-adegan yang terlalu emosional dan tak senonoh. Ini membuat sebagian orang ada yang pro dan kontra  dengan film ini. Sebagian yang kontra menganggap hanya sedikit pelajaran yang dapat diambil untuk kehidupan sehari-hari. Disisi lain  endingnya  yang menggantung membuat penonton menduga duga akhir ceritanya.

Namun dari adanya pro dan kontra film ini yang diberikan penonton. Film Dua Garis Biru ini banyak mendapatkan apresiasi dari penonton terbukti dari jumlah penonton yang belum genap seminggu sudah sampai satu juta penonton.

Akting yang di berikan oleh pemain sudah baik. Akan tetapi penjiwaan yang di berikan oleh tokoh Bima masih ada yang kurang, apalagi saat Bima mengetahui bahwa Dara hamil. Reaksi yang dia berikan tidak seperti yang penonton duga.

*Nama Anggota Kelompok :

-Amelia Nurfadhillah

-Elisabeth Tambunan

-Marwha Choerunnisa

-Rika Nurmalasari

-Thaha Rohmatun A

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun