Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan (PPKn) sejatinya berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan, toleransi, dan cinta tanah air. Namun, di era digital ini, materi PPKn kerap dianggap membosankan dan kurang relevan oleh siswa. Akibatnya, generasi muda cenderung lebih mengenal budaya global yang mereka akses melalui gadget daripada memahami nilai-nilai lokal yang seharusnya menjadi identitas bangsa.
Minimnya pemahaman tentang Pancasila dapat berujung pada perilaku individualistik, kurangnya rasa hormat terhadap perbedaan, serta melemahnya semangat gotong royong. Jika tidak segera diatasi, hal ini berpotensi merusak karakter bangsa dalam jangka panjang.
Cara Mengatasi Kecanduan Gadget dan Memperkuat Pendidikan Pancasila
Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan peran aktif dari berbagai pihak, mulai dari keluarga, sekolah, hingga pemerintah. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:
1. Pengaturan Waktu Penggunaan Gadget
Orang tua dan guru perlu membuat aturan yang jelas tentang durasi penggunaan gadget. Anak-anak harus diajak untuk memahami bahwa penggunaan gadget yang berlebihan dapat merugikan diri mereka sendiri.
2. Peningkatan Interaksi Keluarga
Waktu berkualitas bersama keluarga, seperti makan malam tanpa gadget atau aktivitas bersama di akhir pekan, dapat menjadi cara efektif untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi.
3. Inovasi dalam Pendidikan PPKn
Guru perlu menggunakan metode pengajaran yang lebih menarik, seperti diskusi interaktif, simulasi, atau pemanfaatan teknologi untuk mendekatkan nilai-nilai Pancasila dengan kehidupan sehari-hari siswa.
4. Kampanye Nilai Pancasila di Dunia Digital