Manusia menjadi makhluk hayati mempunyai kebutuhan fundamental yang tertanam pada keinginan nafsu yang memerlukan pemuasan. Rasa lapar dan haus terdapat pada diri insan, bersamaan menggunakan kebutuhan akan rumah, baju, pendidikan dan impian seksual. Hawa nafsu bertindak dari prinsip kesenangan. Sementra sosialisasi akan baik dan buruk akan dipengaruhi sang hati nurani dari struktur kepribadiannya, yang unsurnya terdiri kepribadian perilaku, ego serta superego.
Perilaku yang baik sinkron menggunakan kebiasaan moral atau memenuhi tuntutan "etika" yang bersifat etis. Ego atau keakuan berkembang melalui pencerahan atas lingkungan aktivitasnya yang bisa terbentuk dalam syarat prasadar, sadar dan nir sadar.
Manusia merupakan satu-satunya makhluk yang menyebarkan pengetahuan secara sungguh-sungguh. Secara khusus, insan sanggup menyebarkan pengetahuan ini lantaran dia memiliki bahasa yang sanggup mengkomunikasikan keterangan dan jalan pikiran yang melatarbelakangi keterangan tadi, dan mempunyai akal budi menggunakan mengikuti suatu alur paradigma tertentu. Dua kelebihan inilah yang memungkinkan insan buat menyebarkan pengetahuannya, yaitu bahasa yang bersifat komunikatif dan pikiran yang sanggup menalar, yang berpijak dalam dasar dan jenis ilmu pengetahuan.
Secara etimologi, pengetahuan dari menurut bahasa Inggris knowledge. Sedangkan secara terminologi, Sidi Gazalba menyebutkan bahwa pengetahuan merupakan apa yang diketahui atau output pekerjaan memahami. Pekerjaan memahami tadi merupakan output menurut kenal, sadar, insaf, mengerti, dan pandai. Pengetahuan itu merupakan seluruh milik atau isi pikiran.
Masalah terjadinya pengetahuan merupakan kasus yang amat krusial pada epistemologi, karena jawaban terhadap terjadinya pengetahuan maka seorang akan berwarna pandangan atau paham filsafatnya. Jawaban yang paling sederhana mengenai terjadinya pengetahuan ini apakah berfilsafat a priori atau a posteriori. Pengetahuan a priori merupakan pengetahuan yang terjadi apa adanya atau melalui pengalaman, baik pengalaman alat juga pengalaman batin. Adapun pengetahuan a posteriori merupakan pengetahuan yang terjadi lantaran adanya pengalaman, pengetahuan ini bertumpu dalam fenomena objektif.
Di dalam kehidupan manusia dapat memiliki berbagai pengetahuan dan kebenaran. Burhanuddin Salam mengemukakan bahwa pengetahuan yang dimiliki manusia ada empat, yaitu:
- Pengetahuan biasa. Pengetahuan biasa yaitu pengetahuan yang dalam filsafat dikatakan dengan istilah common sense dan sering diartikan dengan good sense, karena seseorang memiliki sesuatu di mana ia menerima secara baik. Common sense diperoleh dari pengalaman sehari-hari, seperti air dapat dipakai untuk menyiram bunga, makanan dapat memuaskan rasa lapar, dan sebagainya.
- Pengetahuan ilmu. Pengetahuan ilmu yaitu ilmu sebagai terjemahan dari science. Ilmu pada prinsipnya merupakan usaha untuk mengorganisasikan dan mensistematisasikan common sense, suatu pengetahuan yang berasal dari pengalaman dan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari, kemudian dilanjutkan dengan suatu pemikiran secara cermat dan teliti dengan menggunakan berbagai metode.
- Pengetahuan filsafat. Pengetahuan filsafat adalah pengetahuan yang diperoleh dari pemikiran kontemplatif dan spekulatif. Pengetahuan filosofis memberikan pengetahuan yang menekankan universalitas dan kedalaman beberapa penelitian, biasanya lebih menekankan pada universalitas dan kedalaman beberapa penelitian, dan biasanya pengetahuan refleksif dan kritis.
- Pengetahuan agama. Pengetahuan agama adalah pengetahuan yang hanya dapat diperoleh dari Tuhan melalui utusan Tuhan, bersifat mutlak, dan harus diyakini oleh pemeluk agama.
Ramalan Nostradamus
Jika kita mundur jauh kebelakang, Nostradamus, juga disebut Michel de Notredame atau Nostredame, (lahir 14 Desember 1503, Saint-Rmy, Prancis---meninggal 1/2 Juli 1566, Salon), peramal dan dokter Prancis, peramal Renaisans yang paling banyak dibaca. Nostradamus menyusun 942 puisi empat baris yang berima dengan ramalan masa depan. Penulis nubuatan telah menjadi tokoh terkemuka di bidang nubuatan dan telah mempengaruhi dunia kita.
Nostradamus dikatakan telah meramalkan bahwa Raja Henry II dari Prancis akan menikam matanya dalam sebuah joust dan mati dengan luka fatal. Dia juga meramalkan "Zaman Baru", yang menampilkan Revolusi Prancis pada tahun 1792 dan meramalkan kebangkitan Napoleon.
Maju ke zaman yang lebih baru, karya Nostradamus juga menggambarkan serangan nuklir di Hiroshima dan Nagasaki. Pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat juga terkait dengan ramalan berikut: "Orang yang tidak tahu malu, pengacau yang hebat. Dia akan terpilih menjadi gubernur pasukan."