Oleh: Amelia Mayha
Sedetik melirik larik dalam secarik kertas yang ternoda.
Senyum tipis tersungging di sana.
Sang indra beralih memandang pemuda di hadapannya.
Diam tanpa kata, terpancar sejuta pesona.
Bibir tipis dihiasi gincu merah muda terbuka.
Hendak berkata, membuat jantung sang pemuda berdebar tak terkira.
Menunggu jawaban penuh harapan akan kata ya, atau diterimanya secarik kertas berisi puisi penuh makna.
Namun, apa mau dikata? Wanita itu Ratu Drama.
Tak hanya pandai mewarnai bibir dengan warna warni gincu yang menggoda. Akan tetapi, pintar bermain rasa juga mengubah rupa.
Sejenak terlihat mempesona, selanjutnya berubah dusta.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!