Mohon tunggu...
Amelia Maharani
Amelia Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Badminton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI)

29 April 2024   12:15 Diperbarui: 29 April 2024   12:30 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Organisasi mahasiswa Indonesia ini didirikan tahun 1926 di Jakarta berdasarkan kebangsaan Indonesia serta perbedaan antara pihak yang menjajah (Belanda) dan pihak yang dijajah (Indonesia). Watak dan asasnya ialah pendidikan nasional. Ketua pertama organisasi ini adalah Sigit (1926-1927), dengan jumlah anggota sebanyak 17 orang. Pada masa ketua kedua, Sugondo (1928-1929), anggotanya berjumlah 113 orang. Kemudian pada masa ketua ketiga, Sunarko Reksodiputro (1930-1931), jumlah anggota bertambah sehingga menjadi 228 orang. Pada tahun 1931 hampir semua mahasiswa Indonesia bernaung di bawah PPPI (Sagimun 1989: 141-142).

PPPI menjadi wadah bagi mahasiswa Indonesia mengabdi kepada masyarakat lewat kegiatan pendidikan dan latihan sosial. Para anggotanya dididik untuk membimbing dan memimpin bangsanya mencapai kemerdekaan yang berdaulat penuh. Pada masa kepemimpinan ketiga, dibentuk Komisi Publikasi yang bertugas menerbitkan buku-buku dan brosur yang dibutuhkan dalam perjuangan kemerdekaan. Komisi ini berhasil menerbitkan buku tentang Hak-hak Dasar (Grondrechten), brosur tentang "Hak Berkumpul dan Bersidang", dan majalah Indonesia Raya. Anggota PPPI juga mendapat kiriman majalah Indonesia Merdeka dari Belanda yang diterbitkan oleh Perhimpunan Indonesia (Sagimun 1989: 143-144).

Pada Kongres Pemuda Indonesia I di Jakarta (30 April--2 Mei 1926), yang dihadiri sejumlah perkumpulan pemuda (seperti Jong Java, Jong Sumatranean Bond, Jong Ambon, Sekar Rukun, Jong Islamieten Bond, Studerende Minahassers, Jong Bataks Bond dan Pemuda Kaum Theosofi), PPPI mengusulkan penggabungan (fusi) semua organisasi pemuda dalam satu badan perhimpunan massa muda Indonesia. Namun usulan tersebut tidak berhasil karena pada saat itu masih kuat semangat kedaerahan.

Ia memainkan peran penting dalam mengorganisir Kongres Pemuda II (26 -- 28 Oktober 1928) yang menghasilkan Sumpah Pemuda yang terkenal. Organisasi ini bertujuan untuk membimbing dan memimpin bangsa menuju kedaulatan penuh, menekankan pentingnya persatuan di kalangan pemuda untuk tujuan akhir kemerdekaan dan kesejahteraan, sekaligus menghadapi tantangan dari pemerintah kolonial Belanda yang memandang aktivitas mereka sebagai ancaman. Kegiatan PPPI tidak hanya mencakup bidang politik, tetapi juga bidang sosial, budaya, dan ekonomi, semuanya diarahkan untuk memajukan kemajuan Indonesia dan memberantas kolonialisme. Upaya organisasi ini terus berlanjut hingga kedatangan orang Jepang di Indonesia. Kesadaran generasi muda Indonesia akan keterbelakangan akibat penjajahan mendorong mereka untuk mengupayakan persatuan dan pendidikan sebagai elemen penting dalam mencapai kemerdekaan.

Referensi:

https://esi.kemdikbud.go.id/wiki/Perhimpunan_Pelajar-Pelajar_Indonesia_(PPPI)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun