Mohon tunggu...
Amelia Febriyanti
Amelia Febriyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang

Saya suka menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Demokrasi dan Partai Politik: Jauh Tak Tersentuh, Dekat Tak Didengar

10 Februari 2024   19:42 Diperbarui: 11 Februari 2024   08:57 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Partai politik dinilai masih belum mampu menjalankan peran dan fungsinya dengan optimal. Memang apa saja sih peran dan fungsi dari partai politik? Pertama, sebagai komunikasi politik. 

Kedua, sebagai sarana sosialisasi politik. Ketiga, sebagai sarana rekrutmen politik. Keempat, pengendali konflik. Kelima, sebagai partisipasi politik, dan keenam, sebagai pemandu kepentingan. 

Jika merujuk pada point-point di atas, saat ini justru tidak jarang aspirasi dari rakyat tidak didengar. Yang menjadi penyalur malah jauh tak tersentuh. Lantas, mana yang "katanya" sebagai wakil rakyat? Mana yang "katanya" memperjuangkan hak-hak rakyat?

Ya, tentunya ini menjadi "PR" kita bersama. Sebagai warga negara kita pasti menginginkan adanya perubahan menuju politik Indonesia yang lebih baik. Rasanya tidak semudah membalikkan telapak tangan. 

Jika politik Indonesia diibaratkan sebagai tumbuhan yang busuk, maka kita perlu mencabut sampai ke akar-akarnya supaya busuknya tidak menyebar pada tumbuhan lain. 

Begitu pula dengan politik di Indonesia, diperlukan adanya perbaikan sistem dari akar-akarnya hingga mewujudkan partai politik yang mampu mendukung perkembangan demokrasi Indonesia di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun