Sekarang ini semakin majunya teknologi maka banyak hal beralih ke digital, salah satunya dunia perekonomian, dimana sekarang ini banyak bisnis beralih menjadi online bisnis atau digital bisnis maupun mnculnya bisnis bisnis online lainya. Karena hal inilah data data kita dibutuhkan dalam penggunaan hal hal berbau digitalisasi tersebut, sekarang banyak sekali aplikasi maupun web yang membutuhkan data kita, baik aplikasi sosmed maupun aplikasi e-commerce yang membutuhkan data kita untuk syarat awal menggunakan aplikasi tersebut.
Data merupakan hal yang kursial untuk beberapa pihak khususnya pelaku bisnis digital, keamanan data dan privasi pelanggan menjadi fokus utama dalam perusahaan digital karna bersangkutan dengan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan tersebut. Menjaga keamanan data dan privasi pelanggan juga bentuk menjaga reputasi perusahaan dan merupakan daya saing perusahaan, dengan menunjukan komitmen dalam menjaga data maka pelanggan akan cenderung percaya dan memilih platform tersebut.
Dampak kebocoran data sendiri sangat besar mulai dari hilangnya kepercayan pelanggan, biaya pemulihan dan potensi sanksi hukum dan dampak-dampak lainya, membangun kepercayaan konsumen bukanlah hal yang mudah, bahkan membangun ulang kepercayaan konsumen lebih sulit daripada membangun kepercayaan dari awal.
Salah satu contoh kasus kebocoran data terjadi pada platform e-commerce di indonesia yaitu Tokopedia, kasus ini terjadi pada 20 Maret 2020. tokopedia dilaporkan mengalami peretasan akun sebanyak 91 juta akun dan 7 juta akun merchant (hampir seluruh akun) dan semua akun tersebut dijual diangka 74 jt – 15 jt dan dijual di darkweb bernama empiremarket, peretasan tersebut dilakukan oleh peretas internasional dengan nama why so dank. Dan berujung tuntutan dari KKI (komunitas konsumen indonesia) untuk memberikan sanksi administratif kepada negara sebesar Rp 100 miliar.
Perlindungan data pelangganÂ
  Data pelanggan merupakan aset berharga bagi perusahaan digital, karna dengan memilki data pelanggan, perusahaan dapat melakukan riset maupun analisis menggunakan data tersebut Banyak dampak dari terjadinya data breach, Pertama, pencurian identitas, data yang biasanya dicuri yaitu nama, alamat, nomor identitas pribadi maupun data informasi keuangan dan hal ini dapat merugikan pelanggan secara financial. Kedua, pelanggaran privasi, data breach juga dapat sangat merugikan karna dengan ata dan privasi yang dicuri dapat digunakan untuk memeras maupun mengitimidasi korban. Ketiga, gangguan operasional dan reputasi, data breach dapat mengganggu kegiatan operasional perusahaan, mereka diharuskan melakukan investigasi internal dan harus memulihkan data pelanggan tersebutt, dan data breach akan sangat mempenaruhi citra perusahaan serta mengurangi kepercayaan pelanggan dan mitra bisnis.
Kepatuhan terhadap regulasi
      Perusahaan juga serharusnya patuh terhadap regulasi yang ada, seperti perlindungan data diatur dalam Undang-undang nomor 27 tahun 2022 tentang perlindungan data pribadi UU PDP ini mengatur bahwa perorangan termasuk yang melakukan kegiatan bisnis atau e-commerce di rumah dapat dikategorikan sebagai pengendali data pribadi. Undang-undang tersebut membahas tentang perlindungan data pribadi dibentuk menjamin hak warga negara atas perlindungan diri pribadi dan menumbuhkan kesadaran masyarakat serta menjamin pengakuan dan penghormatan atas pentingnya perlindungan data pribadi. Dapat diambil kesimpulan bahwa bocornya data pelanggan merupakan tanggung jawab penuh dari pelaku bisnis tersebut, karna pelaku bisnis tidak hanya melindungi pelanggan namun juga menghindari resiko financial yang besar atau bahkan menempuh jalur hukum.
Strategi keamanan data dan langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan data
      Berikut adalah langkah-langkah mengamankan data pelanggan bagi perusahaan:
- Pertama, yaitu buatlah kata sandi yang kuat. Kata sandi yang kuat adalah dasar dari perlindungan data, membuat kata sandi yang kuat dan unik disetiap akun yang menyimpan data pelanggan.
- Kedua, Menggunakan perangkat lunak keamanan. Pasang serta perbarui perangkat lunak antivirus dan firewall untuk melindungi komputer dan jaringan malware.
- Ketiga, Melakukan cadangan data. Cadangkan data pelanggan secara teratur ke lokasi yang aman seperti layanan penyimpanan awan atau hard drive eksternal, dengan seperti itu akan meminimalisir adanya aksi data breach.
- Keempat, Batasi akses data. Berikan akses data hanya pada karyawan yang memutuhkan data tersebut untuk kepentingan pekerjaan, dapat juga dengan membuat kode akses dan identitas bagi karyawan atau pihak yang akan mengakses data tersebut, hal ini berguna untuk memantau siapa saja pihak2 yang telah mengakses data tersebut.
- kelima, langkah terakhir yaitu Mengedukasi karyawan. Dengan melatih karyawan akan kesadaran keamanan dan praktik terbaik, seperti menghindari membuka lampiran dari email yang tidak jelas atau mencurigakan. Karna karyawan merupakan salah satu garda terdepan dalam menjaga data dan keamanan informasi perusahaan. Maka dari itu, perusahaan perlu menyediakan program pelatihan yang komprehensif mengenai ancaman serangan siber atau data breach dan menerapkan bagaimana praktik terbaik dalam menjaga keamanan data.
Kesimpulan