Mohon tunggu...
AMELIA CARISSA PUTRI
AMELIA CARISSA PUTRI Mohon Tunggu... Akuntan - Specialist

Hi, Its me WOMEN IN PRODUCTIVE ACTIVITIES | WRITER | DISCUSSANT | ACCOUNTANT | TAX PRACTITIONER | TEACHER AND MENTORING

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bagaimana Politik Sekarang?

4 Mei 2024   12:46 Diperbarui: 11 Oktober 2024   08:41 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut Andrew Heywood politik merupakan kegiatan suatu bangsa yang memiliki tujuan agar bisa membuat mempertahankan serta mengamandemen peraturan umum yang bisa mengatur suatu kehidupan. Namun bagaimana jika politik di salah gunakan untuk beberapa orang yang mempunyai kepentingan lain didalamnya? 

Perebutan kursi kepemimpinan selalu ramai dibicarakan di masyarakat. Kursi kepemimpinan ini tidak hanya berlaku pada Kenegaraan, tetapi juga berlaku pada seluruh aspek tempat, contohnya bisa di perusahaan, di organisai, dan di masyarakat. 

Kursi kepemimpinan ini seharusnya cocok digunakan pada pemimpin yang jujur dan adil dalam memimpin, berfikir logis, mewujudkan tujuan kesejahteraan bersama, serta menciptakan kedamaian, memberikan tempat dan waktu untuk menerima aspirasi masyarakat,  tidak baperan pastinya yyaaa. Realitanya pemimpin sekarang banyak yang mementingkan kepentingan pribadi, sudah banyak juga faktanya di Negara tercinta ini korupsi besar-besaran, memiliki staf pembantu yang bertujuan ikut membantu untuk mewujudkan kepentingan pribadinya. Nah bagaimana buat kita untuk bisa memilih pemimpin yang benar?

Kenali dan meriset terlebih dahulu latar belakang keseluruhan para calon pemimpin tersebut, lihat visi misi nya bagaimana cara dia untuk mewujudkanya, karena kita sering tertipu dengan mulut indah para calon pemimpin yang bisa merubah daya pikir kita. 

Diharapkan untuk para calon pemimpin dimanapun tempat, contohlah pemimpin yang baik agamanya, jujur dan adil, memiliki akhlak yang begitu baik seperti Rasulullah SAW. Masyarakat Indonesia mulailah berfikir cerdas, memliki wawasan yang luas untuk bisa melihat realita yang sebenarnya,  jangan mudah terbawa arus berita palsu, opini-opini yang membawa keributan oleh beberapa oknum yang selalu ingin menggiring daya pikir untuk bisa mewujudkan keinginanya. Yuk kita ciptakan daya pikir yang cerdas, mempunya logika, melihat realita, bijak dalam mengambil keputusan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun