Masyarakat Indonesia pasti telah mengenal konsep 4 sehat 5 sempurna. Konsep 4 sehat 5 sempurna mengacu pada menu makanan yang mengandung karbohidrat, lauk pauk, sayur dan buah, dan susu sebagai penyempurna. Konsep yang diperkenalkan oleh Bapak Gizi Indonesia, Prof. Poerwo Soedarmo pada tahun 1952 kini tak lagi digunakan. Hal ini terjadi karena seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, konsep 4 sehat 5 sempurna dianggap terlalu sederhana dan tidak mencakup kebutuhan gizi manusia yang lebih kompleks.
Lalu, bagaimana pedoman gizi seimbang menurut Kementerian Kesehatan RI terbaru?
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) memperkenalkan konsep “Isi Piringku” sebagai pedoman gizi seimbang terbaru. Berbeda dengan 4 sehat 5 sempurna, isi piringku menggambarkan pemenuhan gizi yang lebih spesifik terhadap porsi dengan membagi piring menjadi bagian-bagian tertentu. Pada satu piring setiap kali makan, setengah piring diisi dengan sayur dan buah yang berfungsi menghadirkan serat, vitamin, dan mineral yang mendukung kesehatan, 30% makanan pokok seperti nasi atau gandum yang berfungsi memberikan energi sebagai sumber karbohidrat utama, dan 20% lauk pauk yang berfungsi melengkapi kebutuhan tubuh untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan. Tak hanya itu, konsep isi piringku juga memuat ajakan untuk meminum air 8 gelas sehari, melakukan aktivitas fisik 30 menit per hari, dan ajakan untuk mencuci tangan menggunakan sabun.
Konsep isi piringku merupakan kanvas yang merefleksikan komitmen Kemenkes RI dalam memastikan gizi seimbang masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Setiap pembagian porsi di dalam isi piringku merupakan anjuran Kemenkes RI bagi masyarakat Indonesia untuk mengkonsumsi gizi seimbang. Keberagaman bahan makanan di piringku juga mencerminkan semangat kampanye Kemenkes tentang variasi makanan. Dengan menggabungkan berbagai komponen makanan, dapat dipastikan bahwa tubuh menerima beragam nutrisi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H