Dalam era yang serba cepat dan penuh tekanan ini, kesehatan mental remaja sering kali menjadi isu yang terpinggirkan, meski dampaknya dapat sangat besar dan mempengaruhi ke dalam beberapa aspek kehidupan kita. Padahal, kesehatan mental adalah fondasi yang krusial bagi kesejahteraan individu dan masyarakat. Sudah saatnya kita menghentikan stigma dan mulai menyadari pentingnya menjaga dan merawat kesehatan mental dengan keseriusan yang sama seperti merawat kesehatan fisik kita. Dalam artikel ini, akan dibahas mengapa kesehatan mental harus menjadi prioritas utama dan bagaimana kita sebagai masyarakat dapat berkontribusi untuk menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi semua orang terutama remaja.
Memasuki masa akhir remaja dan akan memasuki dewasa awal tentu saja akan membuat seseorang membutuhkan waktu untuk melakukan penyesuaian terkait dengan perubahan perubahan yang terjadi. Namun, ketika orang tersebut tidak siap akan perubahan yang terjadi, akan mengalami guncangan pada mentalnya. Mental yang terguncang ini akan menjadi penyebab awal menurunnya kesehatan mental. Untuk itu teman teman harus mengerti terkait apa itu kesehatan mental agar kita tahu seberapa penting kesehatan mental itu, bahkan teman-teman harus tahu cara menjaga kesehatan mental dan harus menghindari hal-hal yang sekiranya akan mengganggu kesehatan mental agar lebih hati hati kedepannyaÂ
Apa itu Kesehatan Mental?
Kesehatan manusia mencakup lebih dari sekedar kesehatan fisik. Menurut WHO definisi sehat adalah kondisi fisik, mental, dan kesejahteraan sosial yang merupakan satu kesatuan dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan. Namun, jika salah satu komponen ini rusak maka dapat diasumsikan cacat. Selain sakit fisik, mungkin juga merasa tidak sehat secara mental atau tidak stabil secara mental. Kesehatan mental atau mental health adalah perasaan sejahtera, semangat hidup, dan kemampuan melakukan hal-hal positif bagi diri sendiri dan orang lain. Kesehatan mental yang baik adalah kunci untuk menjalani kehidupan yang produktif dan memuaskan. Orang yang mengalami gangguan kesehatan mental cenderung sering mengalami depresi atau kecemasan, seringkali kesulitan menjalankan aktivitas sehari-hari, dan bisa juga merasa kehilangan energi serta sulit berkonsentrasi saat menjalani aktivitas sehari-hari.
Salah satu hambatan terbesar dalam menangani masalah kesehatan mental adalah stigma yang sudah melekat kepada individu. Banyak orang enggan mencari bantuan karena takut dianggap lemah atau tidak mampu mengatasi masalah mereka sendiri. Hal ini dapat mengarah kepada tindak diskriminasi oleh orang lain. Misalnya, seseorang dengan gangguan kecemasan mungkin dianggap terlalu berlebihan atau mereka yang menderita depresi dianggap malas, sehingga untuk selanjutnya mereka akan lebih memilih untuk menyimpan sendiri uneg-uneg mereka. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya depresi berat kepada individu tersebut.
Telah dilakukan penyebaran kuesioner kepada 30 responden, terlihat bahwa masalah kesehatan mental merupakan isu yang signifikan di kalangan remaja. Dari 30 responden, 50% melaporkan merasa cemas atau gelisah kadang-kadang dalam sepekan terakhir. Kelelahan juga menjadi keluhan umum dengan 23,3% responden merasa lelah hampir setiap hari dan 26,7% kadang-kadang, serta 50% merasa sering merasa kelelahan. Perasaan tertekan atau sedih tanpa jelas dirasakan oleh 43,3% responden. Mengenai penilaian diri, mayoritas responden (70%) memiliki keyakinan diri yang cukup baik, meskipun terdapat 13,3% yang menilai keyakinan diri mereka rendah. Menariknya, responden banyak yang mencantumkan cara mereka mengatasi anxiety dengan berbagai metode, seperti mendengarkan musik, menonton film, tidur, curhat, dan menuliskan buku diary. Temuan dari kuesioner ini menyoroti betapa pentingnya perhatian serius terhadap kesehatan mental remaja.
Selanjutnya kita harus mengetahui cara apa saja yang perlu dilakukan agar kesehatan mental kita dapat terjaga dan tidak mudah terguncang. Tidak harus menggunakan cara-cara yang susah dan mahal. Kita dapat mulai dengan menggunakan cara sederhana, seperti melakukan kiat 5M. Yaitu:
- Mencintai dan menghargai diri sendiri
- Menuliskan hal-hal yang patut disyukuri
- Menjaga pola tidur
- Melakukan hal-hal positif
- Menerapkan terapi relaksasi
Kesehatan mental adalah aspek penting dari kesehatan dan kesejahteraan kita keseluruhan. Sudah saatnya kita mengubah cara pandang kita terhadap kesehatan mental dan memberikan perhatian yang pantas. Dengan meningkatkan kesadaran dan saling memberikan dukungan, kita bisa menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan bahagia. Upaya kolektif dari keluarga, sekolah, dan komunitas juga sangat dibutuhkan guna menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan mental remaja. Mari kurangi stigma diskriminasi, ubah menjadi membangun dunia yang mendukung dan menghargai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H