Mohon tunggu...
Amelia
Amelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakultas Teknobiologi, Prodi Teknologi Pangan, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Wah, Ternyata Konsumsi Jamur Tiram Dapat Meningkatkan Sistem Imun, Mencegah Kanker dan Tumor!

7 Juni 2022   22:47 Diperbarui: 13 Juni 2022   20:12 1064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jamur terdiri dari beberapa jenis, namun hanya beberapa jenis yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Pada umumnya jamur yang berwarna warni merupakan jamur yang tidak dapat dikonsumsi oleh manusia. Beberapa jenis jamur yang dapat dikonsumsi, antara lain jamur merang (Volvaria volvacea), jamur shitake (Lentinus edodes), jamur tiram (Pleurotus ostreatus), jarum lingzhi (Gonoderma lucidum), serta jamur kuping (Auricularia auricula) (Widyastuti & Tjokrokusumo 2021). Jamur yang akan dibahas pada artikel ini adalah jamur tiram dengan nama latin, yaitu Pleurotus ostreatus.

Jamur tiram terdiri dari sekitar 40 spesies dan termasuk ke dalam jenis jamur kayu karena jamur ini tumbuh di media atau serbuk kayu. Oleh karena itu, jamur tiram seringkali ditemukan di tempat kayu-kayu. Jamur ini memiliki rasa yang lezat, memiliki harga yang cukup murah, mudah dicari di pasaran, dan memiliki kandungan nutrisi yang tinggi. Selain memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, jamur ini juga memiliki khasiat obat dan dapat meningkatkan kesehatan. Jamur tiram yang masuk ke dalam genus Pleurotus sudah sejak lama dibudidaya oleh manusia dan digunakan sebagai obat jamur. Hal ini dikarenakan jamur ini memiliki beberapa senyawa nutrasetikal atau senyawa yang memiliki sifat farmakologis (Widyastuti & Tjokrokusumo 2021). Kandungan gizi, komponen nutrasetikal, serta manfaat kesehatan dalam mengonsumsi jamur tiram akan dibahas lebih lanjut pada artikel ini.

Gambar 2  Kandungan nutrisi jamur tiram.
Gambar 2  Kandungan nutrisi jamur tiram.

Kandungan gizi pada jamur tiram dapat dikatan cukup lengkap dan tinggi. Jamur tiram mengandung sebanyak 73,7-92,2% kadar air, 50,7-81,8% karbohidrat, 10,5-44% protein total, 7,5-12,4% serat, 6,1-9,8% abu, 1,1-2,4% protein, dan 245-367 Kcal kalori. Selain itu, jamur tiram juga memiliki kandungan beberapa vitamin, seperti niacin sebanyak 109 mg/100 g, vitamin C sebanyak 30-144 mg/100 g, vitamin B kompleks sebanyak 1,7-4,8 mg/g, vitamin D, vitamin K, asam folat, riboflavin, dan tiamin. Kandungan mineral pada jamur tiram, antara lain zinc (Zn), magnesium (Mg), tembaga/ cuprum (Cu), mangan/ manganese (Mn), kalium (K), zat bes (Fe), selenium (Se), fosfor (P), dan calsium (Ca). Jamur tiram juga memiliki asam amino yang cukup banyak, dalam 100 gram jamur tiram mengandung, antara lain isoleusine sebanyak 0,3 g, threonine sebanyak 6,8 g, valine sebanyak 6,3 g, methionine sebanyak 2,1 g, tryptophan sebanyak 0,3 g, tyrosine sebanyak 2,61 g, phenylalanine sebanyak 4,1 g, glutamic acid sebanyak 17 g, aspartic acid sebanyak 9,3 g, serine sebanyak 6,3 g, proline sebanyak 5,4g, lysine sebanyak 6,3 g, leucine sebanyak 12,6 g, histidine sebanyak 2,4 g, glycine sebanyak 5,9 g, cystine sebanyak 0,6 g, arginine sebanyak 6,3 g, dan alanine sebanyak 7 g. Semakin tinggi dan banyak kandungan asam amino, maka semakin tinggi juga kandungan gizi dalam jamur tiram. Oleh karena itu, jamur tiram sering digunakan sebagai obat tradisonal. Selain kandungan gizi yang tinggi, jamur tiram juga memiliki banyak bioaktif metabolit yang dapat dimanfaatkan dalam membuat produk obat-obatan atau farmasi (Widyastuti 2013). Manfaat kesehatan yang diperoleh jika mengonsumsi jamur tiram, antara lain dapat merangsang sistem kekebalan tubuh sehingga lebih tidak mudah terserang oleh berbagai penyakit, dapat mengobati diabetes, kanker,dan berbagai infeksi mikroba. Selain itu, jamur tiram juga terbukti dapat mencegah dan mengobati penyakit kekurangan sel darah merah atau anemia. Hal ini dikarenakan jamur tiram juga mengandung nutrasetikal atau senyawa yang bersifat farmakologis, antara lain lektin dengan aktivitas immunomodulator, polisakarida untuk anti kanker dan immunoenhancing, senyawa fenolik sebagai aktivitas antioksidan. Antioksidan merupakan zat yang dapat mencegah dan memperlambat proses oksidasi. Antioksidan juga merupakan senyawa yang dapat melindungi sel dari radikal bebas baik yang berasal dari luar maupun dalam tubuh. Kemampuannya dalam mencegah radikal bebas akan melindungi tubuh dari berbagai penyakit yang berkaitan dengan radikal bebas seperti kanker. Komponen nutrasetikal lainnya dalam jamur tiram adalah beta glukan sebagai immunomodulator untuk meningkatkan respon imun sehingga dapat berfungsi sebagai anti tumor dan anti kanker yang dapat mencegah tumor dan kanker (Widyastuti & Tjokrokusumo 2021). Nah di artikel ini, akan difokuskan pada kandungan beta glukan yang berperan sebagai immunomodulator dan berfungsi sebagai anti tumor dan anti kanker .

Beta glukan merupakan senyawa metabolit sekunder dan merupakan homopolymer glukosa yang pengikatannya itu lewat ikatan beta-(1,3) dan beta-(1,6)-glukosida. Senyawa ini sering ditemukan di dinding sel jamur, salah satunya jamur tiram. Jamur tiram disebut sebagai sumber glikan biologis aktif yang sudah sering diguanakan sebagai suplemen karena memiliki aktivitas imunosuoresan yang dapat menekan kerja sistem kekebalan tubuh. Berdasarkan Food and Drug Adminitration (FDA), beta glukan merupakan senyawa yang aman untuk dikonsumsi, tidak memiliki racun, dan tidak memiliki efek samping sehingga dapat dikonsumsi secara bebas. Senyawa beta glukan yang terdapat pada jamur tiram adalah pleuran (beta-1,6 dan beta-1,3-glukan). Beta glukan ini dapat berperan sebagai immunomodulator yang dapat meningkatkan respon imun sehingga memiliki fungsi sebagai anti tumor, anti kanker, anti kolestrol, antioksidan, dan anti penuaan dini. Senyawa beta glukan ini terdiri dari beberapa jenis dan terdapat di jenis jamur-jamur lainnya juga. Beberapa senyawa beta glukan, antara lain lentinan (beta-1,6 dan beta-1,3-glukan) yang terdapat pada jamur shitake (Lentinus edodes), selulosa (beta-1,4-glukan), dan pleuran (beta-1,6 dan beta-1,3-glukan) yang terdapat jamur tiram (Pleurotus ostreatus) dan jamur merang (Volvaria volvacea) (Widyastuti 2013).

Gambar 3  Mekanisme.
Gambar 3  Mekanisme.

Nah jadi gimana sih mekanismenya sehingga beta glukan berperan sebagai immunomodulator dan berfungsi sebagai anti tumor dan anti kanker?

Manfaat beta glukan sebagai immunomodulator memiliki mekanisme dengan cara menstimulasi sistem pertahanan tubuh, yaitu dengan mengaktifkan makrofag yang bertujuan untuk menangkap dan menghancurkan benda-benda asing yang masuk di dalam tubuh, contohnya seperti bakteri, fungi, parasit, dan virus. Dengan demikian tubuh dapat melawan benda-benda asing tersebut sehingga respon imun dan sistem imun menjadi meningkat karena adanya makrofag yang dapat membantu dalam melawan. Selain itu, dengan meningkatkan sistem imun, maka dapat berperan sebagai anti kanker dan anti tumor juga. Mekanisme beta glukan sebagai anti kanker dan anti tumor juga dengan cara mengaktifkan makrofag, NK sel, dan sel-sel limfosit T yang bertujuan untuk sekresi atau mengeluarkan sitokin, contohnya seperti IFN-gamma, TNF-alpha, dan IL-1beta. Sitokim-sitokin ini memiliki sifat yang dapat menghambat proliferasi sel-sel tumor, dapat menginduksi apoptosis, dan dapat diferensiasi sel tumor (Widyastuti 2013). Dengan demikian, jamur tiram yang memiliki nutrasetikal berupa jamur tiram dapat bermanfaat untuk meningkatkan sistem imun, mencegah penyakit kanker, dan mencegah timbulnya tumor.

Kalo gitu jamur tiram harus dimakan mentah dalam bentuk jamur tiram aja? Atau sudah ada produk olahan pangannya?

Jawabannya, jamur tiram ternyata sudah banyak juga diolah menjadi pangan olahan. Hal ini dikarenakan selain memiliki rasa yang enak, jamur ini juga memiliki kandungan nutrisi yang tinggi sehingga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan seperti yang sudah dijelaskan di atas tadi. Pada masa kini, sebagian besar orang sudah peduli akan kesehatannya sehingga saat memilih makanan bukan hanya tentang rasa yang enak, atau mudah dikonsumsi, atau pun mudah untuk dipersiapkan, namun mereka juga mencari makanan yang tinggi kandungan gizi dan memiliki manfaat kesehatan. Oleh karena itu, sudah banyak pangan olahan yang memanfaatkan jamur tiram sebagai bahan dasarnya sehingga dapat meningkatkan nilai jual dari jamur tiram. Contoh pangan olahan dengan bahan dasar berupa jamur tiram, antara lain jamur crispy, burger, pepes, bakso, steak jamur, pepes, nugget, sosis, siomay, abon, kerupuk, keripik, minuman kesehatan, dan penyedap rasa. Jamur tiram memiliki kandungan asam glutamat sehingga dapat dibuat menjadi penyedap rasa alami yang aman untuk kesehatan (Widyastuti 2013). Salah satu produk komersial yang dapat ditemukan di ecommerce seperti Tokopedia dan menggunakan bahan dasar jamur tiram adalah Mushome Chips Keripik Jamur Tiram Vegan & Vegetarian Friendly Barbeque. Produk ini diolah dalam bentuk keripik seperti chiki sehingga dapat dikonsumsi sebagai cemilan juga. Gambar produk komersial tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun