Mohon tunggu...
KKN Tematik UNIPMA 2023
KKN Tematik UNIPMA 2023 Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Mahasiswa KKN-T 2023 Universitas PGRI Madiun Kelompok 5 yang bertempat pada Dusun Garon, Desa Garon, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN-T UNIPMA 2023 Kelompok 5 Menerapkan Peningkatan Literasi dengan Adaptasi Teknologi di SDN Garon

5 Maret 2023   11:57 Diperbarui: 5 Maret 2023   12:00 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Magetan (02/02/2023)Bidang pendidikan mendapatkan perubahan besar sejak terjadinya pandemic covid-19 yang terjadi sejak awal Maret 2020. Untuk memutus rantai virus Covid-19 pemerintah mengeluarkan kebijakan Work From Home (WFH) diikuti dengan kebijakan Kementerian Pendidikan di Indonesia yang mengganti proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan menggunakan sistem daring (Matdio, 2019). Sistem daring dalam pembelajaran menyebabkan dampak positif serta negatif bagi siswa maupun guru. 

Dampak positif dalam pembelajaran dapat dilihat bahwa tidak hanya guru yang mengerti perkembangan teknologi dalam bidang Pendidikan tetapi siswa juga dituntut untuk mempelajari teknologi dalam bidang Pendidikan seperti zoom, google meet, dan google classroom. Tetapi dampak negatif dari sistem daring lebih menonjol karena siswa kurang adanya pengawasan langsung dari orang tua dalam menggunakan smartphone mereka sehingga pembelajaran berjalan tidak maksimal dan tidak mencapai capaian belajar.

Oleh karena itu Mahasiswa KKN-T UNIPMA 2023 Kelompok 5 berkolaborasi dengan SDN Garon untuk menciptakan peningkatan literasi dengan menggunakan adaptasi teknologi. Tujuan bagi mahasiswa sendiri untuk membekali mahasiswa dengan menjadi mitra guru di SDN Garon untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan memiliki keterbaruan. Peran mahasiswa sebagai kaum milenial juga memberikan kebaruan dalam bidang teknologi. Pembelajaran dengan melibatkan adaptasi teknologi harus dilakukan pada abad ke-21. Agar siswa dan guru terus mengikuti perkembangan teknologi khususnya pada dunia pendidikan. Peran teknologi juga diharapkan memberikan perubahan bagi pembelajaran. Pembelajaran teknologi melalui aplikasi atau web yang telah tersedia seperti let's read dan quizziz.

Penyampaian Materi Pembelajaran (Dokpri)
Penyampaian Materi Pembelajaran (Dokpri)

Pelaksanaan peningkatan konsep literasi menggunakan adaptasi teknologi berjalan dalam 4 pertemuan. Mahasiswa menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan KI dan KD yang berlaku. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung seperti pembelajaran pada umumnya tetapi mahasiswa kelompok 5 memberikan kebaruan dengan menggunakan metode yang melibatkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran dan menggunakan aplikasi let's read dan quizziz sebagai daya tarik bagi siswa. Dalam aplikasi let's read terdapat banyak buku cerita dari jenjang rendah hingga tinggi dalam Bahasa inggris maupun Bahasa Indonesia yang dapat dibaca oleh siswa kapanpun dan dimanapun. Tidak hanya itu aplikasi let's read juga menampilkan gambar yang menarik serta terdapat audio dalam Bahasa inggris maupun Bahasa Indonesia sehingga siswa tidak hanya belajar melalui media visual tetapi juga bisa belajar listening. Mahasiswa kelompok 5 juga menggunakan aplikasi quizziz sebagai evaluasi dari setiap materi yang telah dijelaskan. Evaluasi dilakukan disetiap akhir pembelajaran untuk menguji pemahaman siswa terhadap materi yang telah dijelaskan. Diawal pertemuan dalam menjelaskan adaptasi teknologi mahasiswa menggunakan smartphone dari mahasiswa itu sendiri dan pada pertemuan akhir mahasiswa mengunduh aplikasi let's read dan quizziz di smartphone siswa.

Percobaan Aplikasi Let's Read dan Quizizz (Dokpri)
Percobaan Aplikasi Let's Read dan Quizizz (Dokpri)

"Memanfaatkan perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan merupakan salah satu strategi untuk menciptakaan minat dan ketertarikan siswa dalam proses belajar mengajar. Terbukti dari beberapa pertemuan yang dilaksanakan untuk peningkatan literasi di SDN Garon siswa sangat antusias dalam pembelajaran dan mudah memahami materi yang diajarkan dengan bantuan teknologi yang menarik" Ungkap Nadhatul Nurul Hasanah, selaku coordinator dari program kerja ini

Mahasiswa kelompok 5 berharap bahwa dengan antusiasme yang ditunjukkan oleh siswa dalam pembelajaran hal ini bisa menjadi semangat bagi siswa untuk terus belajar dengan memanfaatkan teknologi yang telah berkembang dengan pesat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun