Madiun (24/01/2025) - Dewasa ini fenomena mengenai kekerasan seksual dan penyakit menular seksual semakin meningkat secara nasional. Keadaan ini tentu menjadi suatu fenomena yang perlu menjadi perhatian banyak kalangan. Menanggapi fenomena yang telah berkembang, kami berinisiatif untuk memberikan suatu inovasi yang bertujuan untuk mendeteksi dan mencegah penularan penyakit menular seksual sejak remaja. Inovasi tersebut berhasil diimplementasikan melalui program kerja bertajuk "REHAT" pada hari Jumat (24/01/2025) yang bertempat di Balai Desa Bantengan, Kec. Wungu, Kab. Madiun. REHAT merupakan kependekan dari "Remaja Sehat, Remaja Hebat". Program kerja ini terdiri atas sosialisasi dan juga pemeriksaan kesehatan bagi remaja Desa Bantengan.
Melalui Program REHAT, edukasi diberikan dalam bentuk sosialisasi sebagai sarana pencegahan akibat dari pergaulan bebas, serta penyakit-penyakit menular yang timbul dari pergaulan bebas. Selain itu, kami juga menyampaikan kewaspadaan terhadap tindak kekerasan seksual. Kegiatan ini kami kerjakan sebagai upaya untuk mencegah maraknya pergaulan bebas dan pernikahan dini pada penduduk Desa Bantengan pada rentang usia 15-20 tahun.Â
Tingginya angka pergaulan bebas dan pernikahan dini di Madiun menunjukkan bahwa program ini merupakan langkah kecil namun signifikan dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi generasi muda. Ibu Dyah selaku petugas kesehatan Desa Bantengan menyatakan bahwa program ini berdampak positif, mengingat belum ada inisiasi serupa yang dilakukan di daerah tersebut. Ibu Dyah juga berharap agar program REHAT dapat berlanjut dan memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan remaja di Bantengan.
Dengan adanya program seperti REHAT, diharapkan tercipta kesadaran yang lebih tinggi mengenai kesehatan reproduksi dan pencegahan kekerasan seksual di kalangan remaja. Karena generasi yang sadar akan kesehatan reproduksi dan kekerasan seksual adalah langkah penting menuju masa depan yang lebih baik bagi generasi muda Indonesia.Â
"program kerja ini sangat berpengaruh kedepannya. Semoga dapat menambah wawasan untuk remaja perempuan dan juga menjadi awal dalam pencegahan stunting di usia remaja karena remaja putri kelak juga akan menjadi seorang Ibu yang mempunyai bekal cukup untuk dapat melahirkan generasi dengan kualitas baik " ucap Diah, selaku petugas kesehatan di Desa Bantengan, Madiun, Rabu (28/01/2025).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI