Pada Rabu, 18 Desember 2024 saya dan teman kelas dari BPI 1A mengunjungi beberapa UMKMy ang ada di wilayah Curug, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Salah satu UMKM yang saya pilih ialah usaha kerajinan bidang fashion dengan nama "Denisa Fashion". Denisa Fashion ini merupakan sebuah UMKM yang dibangun oleh seorang ibu rumah tangga yang bernama Ibu Deni Kuatiningsih.Â
Ibu Deni membuka usaha menjahit dan produksi pakaian "Denisa Fashion" karena hobinya menjahit sejak muda. Berbekal pengalaman dan kursus menjahit, Ibu Deni memulai usaha ini tanpa ragu dan mulai menciptakan produk dalam skala kecil seperti, hijab, pakaian muslimah, dan juga mukena. Sehingga Denisa Fashion pun sudah berjalan lebih dari lima tahun, meski begitu usaha Ibu Deni sempat terhenti dikarenakan fokus mengurus anak. Usaha Denisa Fashion ini dijalankan di rumah Ibu Deni langsung yang beralamat di Gading Depok Residen Blok L No. 11 dengan tujuan menghemat biaya produksi.
Faktor yang mendukung usaha Denisa Fashion ini mampu bertahan hingga saat ini adalah adanya dukungan dari suami dan anak-anak dari Ibu Deni. Dukungan inilah yang menjadi semangat bagi Ibu Deni untuk tetap melanjutkan usahanya sampai hari ini. Ibu Deni membagi kisahnya, bahwa pada saat terjadinya pandemic covid-19, usaha Denisa Fashion ini sempat terhenti karena mengalami penurunan dalam penjualan jasa maupun barang. Namun, karena mampu membaca situasi dan kondisi, Ibu Deni berinovasi dengan memproduksi masker kain dan pakaian rumahan yang dipromosikan melalui WhatsApp dan Facebook yang di mana saat proses produksi masker dan baju rumahan ini, Ibu Deni dibantu oleh seorang karyawati.
Media sosial Ibu Deni yang masih digunakan hingga saat ini sebagai media promosi ialah WhatsApp. Bantuan sosial Rp1.500.000 dari pemerintah juga dimanfaatkan untuk mendukung produksi ini. Berbicara penghasilan, Ibu Deni tidak terlalu memusingkan hal tersebut karena beliau juga masih memiliki suami yang bekerja dan usaha Denisa Fashion ini merupakan pekerjaan sampingan untuk memenuhi hobi dan waktu luang. Denisa Fashion tidak memiliki produk unggulan tertentu, melainkan menyesuaikan permintaan pelanggan. Pasar utamanya adalah kebutuhan lokal perempuan dan keluarga, dengan bahan baku kain yang dibeli dari Majestic dan Cipadu. Ibu Deni bilang, bahwa beliau belum pernah menggunakan bahan import dalam memproduksi barang karena harganya yang cukup mahal. Ke depannya, Ibu Deni bercita-cita membuka butik untuk menampilkan karya kreatifnya.Â
Kisah Ibu Deni mengajarkan anak muda untuk mengembangkan hobi menjadi peluang usaha dengan berani memulai dan bertahan meski menghadapi tantangan. Dukungan keluarga, kreativitas, dan pemanfaatan teknologi menjadi kunci keberhasilannya. Kesederhanaan dan fokus pada tujuan, seperti cita-citanya membuka butik, menginspirasi untuk terus bermimpi dan berusaha.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H