Mohon tunggu...
Amelia
Amelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/IPB University

Seorang mahasiswi dari IPB University yang menempuh kuliah sarjana pada jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Persepsi dan Preferensi Gen Z dalam Memilih Pantai untuk Healing, Potensi Pengembangan Thalassotherapy di Indonesia

6 Juli 2024   15:27 Diperbarui: 6 Juli 2024   15:30 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokumentasi pribadi)

Fenomena healing telah menjadi tren di kalangan Gen Z sejak akhir 2021. Healing merupakan proses penyembuhan dan sering kali dikaitkan dengan aktivitas untuk mengurangi stres. Gen Z, yang lahir antara tahun 1995 hingga 2010, merupakan generasi yang paling rentan terhadap stres jika dibandingkan dengan generasi lainnya. Pantai menjadi salah satu destinasi favorit mereka untuk healing, dimana suasana alami pantai dapat memberikan efek relaksasi melalui berbagai rangsangan panca indra.

Untuk mengetahui persepsi dan preferensi Gen Z terhadap pantai sebagai tempat healing dan media thalassotherapy serta implikasinya bagi pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia, Tim PKM-RSH IPB University melakukan riset berjudul "The Power Of Healing Sea: Analisis Persepsi dan Preferensi Gen Z dalam Memilih Pantai Sebagai Tempat Healing dan Media Thalassotherapy ".

Penelitian dilakukan secara mendalam dengan mewawancarai Gen Z di wilayah Jabodetabek. Riset dilaksanakan hybrid secara luring dan daring untuk melakukan persebaran kuesioner dan wawancara mendalam (in-depth interview) bersama key person
Wawancara secara luring dilakukan di Pantai Lagoon Ancol Jakarta Utara dan di Pantai Aloha Pantai Indah Kapuk.

Riset ini menggunakan mixed methods yang mengintegrasikan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif melalui kuesioner dilakukan untuk mengetahui persepsi, preferensi, dan tingkah laku Gen Z dalam memilih pantai sebagai tempat healing dan media thalassotherapy. Sementara pendekatan kualitatif dilakukan melalui in-depth interview bersama key person.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas Gen Z merasa stres dan mencari cara untuk mengatasi tekanan mental tersebut melalui healing di pantai. Data menunjukkan bahwa 90.6% responden mengalami stres sedang, dan 96.2% menganggap healing sebagai kebutuhan penting untuk meningkatkan produktivitas sehari-hari.

Hasil riset mengungkapkan bahwa Gen Z memiliki preferensi kuat terhadap pantai sebagai tempat healing. Sebanyak 93.4% responden setuju bahwa melihat suasana pantai dan laut memberikan rasa tenang, sementara 90.6% merasa lebih rileks saat menghirup udara pantai. Hal ini menunjukkan bahwa elemen alami pantai memiliki potensi besar untuk digunakan sebagai metode thalassotherapy. Metode ini, yang memanfaatkan elemen-elemen alami pantai dan laut untuk meningkatkan kesehatan dan kebahagiaan, sudah berkembang pesat di Eropa dan Jepang, namun masih minim perkembangannya di Indonesia.

Pengembangan thalassotherapy di Indonesia dapat menjadi strategi yang efektif untuk menarik wisatawan, terutama dari kalangan Gen Z yang mendominasi populasi di Indonesia. Fakta bahwa 98.1% responden setuju pemerintah perlu mengembangkan metode thalassotherapy menunjukkan adanya dukungan yang kuat untuk inisiatif ini. Implementasi thalassotherapy dapat dilakukan melalui pengembangan fasilitas di pantai-pantai Indonesia yang memiliki potensi besar.

Pengembangan thalassotherapy di destinasi wisata pantai Indonesia tidak hanya akan meningkatkan kesehatan mental masyarakat, tetapi juga mendukung pariwisata yang berkelanjutan. Pemerintah dan pelaku industri pariwisata perlu mengambil langkah konkret untuk mengimplementasikan metode ini, memanfaatkan potensi besar Indonesia yang memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun