Mohon tunggu...
Amelia
Amelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Amelia Febrianti mahasiswi Pendidikan Profesi Dietisien Universitas Esa Unggul

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Praktik Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) sebagai Upaya Pencegahan Stunting

9 Agustus 2024   08:00 Diperbarui: 9 Agustus 2024   08:07 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Permasalahan stunting nasional tahun 2023 berdasarkan hasil Survey Kesehatan Indonesia adalah 21,5% turun 0,1% dari tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa stunting masih menjadi masalah gizi di Indonesia. Target penurunan stunting ditetapkan hingga 14% pada tahun 2024. Berbagai upaya dilakukan dan salah satunya adalah pemberian makan bayi dan anak atau PMBA.

Pemberian makan bayi dan anak terdiri dari:

  • Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada bayi baru lahir

Inisiasi Menyusu Dini atau IMD adalah proses awal bayi memulai menyusu sendiri dalam satu jam pertama setelah bayi lahir. IMD dilakukan dngan cara meletakkan bayi pada dada ibu. Manfaat IMD bagi bayi antara lain menghangatkan bayi, membuat bayi lebih tenang, pernapasan dan detak jantung bayi lebih stabil, dan mendapatkan bakteri baik dari kulit ibu. Bagi ibu dapat mencegah perdarahan pasca persalinan dan memberikan ketanangan. Yang paling penting adalah terjalinnya ikatan antara bayi dan ibu.

  • ASI eksklusif selama 6 bulan pertama

Pemberian ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan atau minuman sejak bayi baru lahir hingga usia 6 bulan. ASI merupakan makanan utama bayi karena mudah dicerna dan diserap oleh tubuhnya. Manfaat menyusui pada bayi adalah meningkatkan daya tahan tubuh dan sebagai upaya petumbuhan dan perkembangan yang optimal. Manfaat menyusui pada ibu yaitu mempercepat proses rahim kembali ke ukuran semula, mengurangi risiko kanker payudara, dan alternatif metode KB. Selain bermanfaat bagi bayi dan ibu, menyusui juga brmanfaat bagi keluarga, antara lain lebih hemat biaya, ibu dan bayi tidak mudah sakit sehingga meminimalisir pengobatan, menghemat waktu karena tidak perlu menyiapkan susu, serta meminimalisir jarak yang dekat dengan kehamilan berikutnya.

  • Pemberian MPASI mulai usia 6 bulan

Pemberian Makanan Pendamping ASI atau MPASI adalah praktik pemberian makanan pada bayi sejak usia 6 bulan. Hal ini dikarenakan kebutuhan gizi bayi meningkat, sehingga ASI tidak lagi mencukupi kebutuhannya. Hal yang perlu diperhatikan saat pemberian MPASI adalah

  • Usia; bayi diberikan MPASI saat berusia 6 bulan hingga 23 bulan
  • Frekuensi; pemberian mulai dari 2x sehari dan bertambah sesuai usianya
  • Jumlah; berapa banyak makanan yang diberikan setiap kali makan
  • Tekstur; bentuk makanan diberikan sesuai usia
  • Variasi; makanan yang diberikan terdiri dari berbagai jenis seperti makanan pokok, protein hewani, protein nabati, sayur-sayuran, dan buah-buahan
  • Responsif; proses pemberian makan dengan memperhatikan tanda-tanda yang disampaikan anak
  • Kebersihan; kebersihan bahan makanan, alat dan cara persiapan, hingga pemberian makan
  • Pemberian ASI dilanjutkan hingga usia 2 tahun

Menyusui hingga usia 2 tahun bermanfaat karena ASI masih memberikan asupan gizi pada bayi dan memberikan kekebalan tubuh pada bayi. Dengan mengutamakan MPASI, ASI dapat diberikan selama bayi masih mau menyusu.

Praktik ini diharapkan dilakukan oleh semua orang tua agar anak dapat bertumbuh dan berkembang dengan sehat sehingga terwujudlah generasi sehat bebas stunting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun