Mohon tunggu...
Amelia Wulandari
Amelia Wulandari Mohon Tunggu... -

say it with flower

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Belajar Menegur

3 Juli 2012   10:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:19 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Menyembunyikan sebuah kejahatan yang kita ketahui akan membuat kita terjerat hukum dengan tuduhan ikut serta dalam tindakan pelanggaran hukum dan melindungi si pelaku kejahatan. Walaupun bukan kita yang melakukan, tapi kita tetap dituntut karena menutupi sebuah kejahatan yang kita ketahui.

Menegur atau mencela sebuah tindakan yang tidak baik yang kita ketahui itu sebuah tindakan yg membuat kita dapat menghindari hal yang tidak baik tersebut.

Apakah kita takut dibilang org yang suka ikut campur urusan org lain tanpa diundang? Apa paradigma kita jika dengan mata kita sendiri atau diberitahu orang lain bahwa seseorang telah melakukan ha yang salah, itu adalah sebuah kebetulan belaka?

Apa respon kita jika ada yang berkata jangan ikut campur urusan orang lain, itu urusan dia, asal tidak merugikan kita, ngak usah ikut campur.

Memang benar bahwa perlu etika dan sopan santun dalam membina relasi dengan sesama. Menegurpun harus ada etikanya, tidak boleh menjatuhkan, tapi harus memperingatkan.

Dengan mengingaktak teman atau sahabat kita yang melakukan hal yang tidak baik, ada keuntungan yang kita peroleh, setidaknya kita dapat menghindari untuk berbuat hal yang tidak baik tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun