Hari ini, tepat sebulan kita menyaksikan suhu politik yang panas, khususnya di Istana Negara. Seperti kita  ingat, pada 28 Juni 2020, publik diberitahu soal marah dan jengkelnya Presiden Joko Widodo kepada para pembantunya.
Pemberitahuan itu dilakukan Sekretariat Kabinet melalui akun youtube yang mereka kelola. Mereka melepas pidato singkat berisi kemarahan dan kejengkelan Presiden Jokowi saat rapat kabinet paripurna di Istana Negara, 18 Juni 2020.
Panas dingin suhu politik setelah video itu viral. Semua media membahas apa langkah luar biasa atau extraordinary yang dijanjikan Presiden Jokowi setelah marah dan jengkel.Â
Kecerdasan publik mengelola ekspektasi kepada negara kemudian terbukti. Sebulan setelah marah dan jengkel dipertontonkan, tidak terlihat langkah luar biasa seperti dijanjikan. Â Â
Memang, tepat setelah sebulan kemarahan dan kejengkelan itu disampaikan, Presiden Jokowi membubarkan 18 lembaga, badan dan komite pada 20 Juli 2020. Ini salah satu langkah "luar biasa" yang dijanjikan Presiden Jokowi dalam bentuk ancaman kepada para pembantunya.Â
Namun, lebih dari sebulan setelah kemarahan itu disampaikan, tanda-tanda akan diambilnya langkah "luar biasa" ini tidak terlihat.Â
Mulai munculnya ketidakpedulian mungkin mengaburkan ketajaman kita melihat langkah-langkah "luar biasa" yang mungkin dilakukan. Artinya, kita yang mulai tidak peduli masih menantikan kejutan dari Istana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H