Mohon tunggu...
Ameldalia Lia
Ameldalia Lia Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

A house wife. Hobby : traveling and reading.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pekarangan Rumah Sebagai Lingkungan Penyeimbang

9 Oktober 2014   02:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:49 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1412771490642053151

Menurut Undang – Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 28H Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945. Undang – undang Dasar 1945 sebagai landasan konstusional mewajibkan agar sumberdaya alam dipergunakan sebesar – besarnya untuk kemakmuran rakyat. Manusia dan aktivitasnya adalah bagian dari lingkungan tersebut. Hal ini menegaskan bahwa manusia dan aktivitasnya dapat mempengaruhi mutu dan potensi lingkungan. Dalam kehidupan dan pemenuhan kebutuhannya, manusia dan lingkungan saling memerlukan, sebagai satu kesatuan yang saling mempengaruhi.

Aktivitas pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam di mana pun di belahan dunia ini akan saling berkaitan. Pembabatan hutan hujan Tropis di Asia akan berdampak pada keadaan dan perubahaan iklim di Eropa, Amerika bahkan daerah Kutub. Pembukaan lahan perkebunan homogen secara besar – besaran dan pengelolaannya yang sarat penggunaan pupuk kimia dan pestisida di negara berkembang pun akan memberikan dampak signifikan pada negara maju.

Pada dasarnya pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan tidaklah hanya berdasarkan hasil berupa barang saja. Sumberdaya alam dan lingkungan dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan tetap menjaga kelestariannya.

Menurut Prof Iwan Jaya (2011), pendekatan kebijakan ekonomi hijau merupakan suatu lompatan besar untuk meninggalkan praktik-praktik ekonomi yang mementingkan keuntungan jangka pendek yang telah mewariskan berbagai permasalahan yang mendesak untuk ditangani, termasuk di antaranya menggerakkan perekonomian yang rendah karbon (low carbon economy).  Upaya pelestarian dan peduli lingkungan dengan menyadari lingkungan sebagai penunjang kehidupan manusia pun dapat dilakukan dengan cara yang mudah dan sangat berpengaruh asal dilakukan dengan konsisten, seperti kegiatan daur ulang, membuang sampah pada tempat sampah, mengurangi penggunaan plastik karena plastik salah satu bahan yang sangat sulit terurai, menekan penggunaan bahan bakar diesel, memanfaatkan air secara bijak dan hemat, dan sebagainya.

Perkarangan adalah lingkungan sekitar rumah kita. Padatnya pemukiman dan terbatasnya lahan pemukiman membuat fungsi pekarangan yang semula bermanfaat sebagai lahan hijau menjadi sekadar lahan parkir kendaraan bermotor dan bahkan dibeton. Padahal perkarangan meski dengan luas terbatas sekalipun dapat dimanfaatkan dengan efektif dan optimal sekaligus menghasilkan. Selain menanam tanaman sayur dan rempah, menanam tanaman hias dan bunga pun dapat bernilai ekonomi yang mendatangkan kepuasan sekaligus laba bagi pemilik pekarangan. Sekarang di kota – kota besar, sayuran organik menjadi komoditi yang menjanjikan karena semakin pedulinya manusia terhadap mutu makanan yang dikonsumsinya. Pemanfaatan kotoran sapi sebagai pupuk, pemanfaatan sampah – sampah hijau sebagai pupuk kompos dan tanpa pestisida membuat sayuran dan buah – buahan organik begitu dicari di pasar dan tentu dalam prosesnya ramah terhadap lingkungan.

Semoga kita paham bahwa menjadi penting memanfaatkan pekarangan rumah dengan optimal. Setidaknya kita telah ikut andil dan aktif dalam mencegah pemanasan global dengan menanam, memanfaatkan sebaik mungkin komponen abiotik dan biotik di sekitar kita, bernilai estetika dan menghasilkan (bernilai ekonomi). Saya sangat yakin, ini merupakan salah satu cara mengurangi emisi karbon penyebab pemanasan global dengan segera, dari lingkungan terdekat dan dengan cara yang sangat mampu kita lakukan. Untuk lingkungan yang baik dan sehat.

(^^,)/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun