Saya perempuan yang menyukai kopi. Sama halnya dengan bapak dan mama saya di rumah. Sedangkan adik saya tidak, ia memilih teh.  Kami terbiasa menyambut pagi ditemani secangkir kopi atau teh panas. Setelah saya menikah, suami saya ternyata seorang coffee lover pula. Sehari suami bisa menikmati 4 cangkir kopi. Satu di pagi hari, satu setelah makan siang, satu jam snack dan satu cangkir lagi after dinner. Sekarang, mama diharuskan terapi untuk memulihkan saraf pinggangnya yang didiagnosa terjepit oleh dokter. Mama sempat kesulitan berjalan dan duduk. Bahkan sempat parah sampai bergerak berpindah tempat pun dengan menggeser seraya duduk bertumpu pada sebelah badan saja. Sebagaimana perempuan kebanyakan, mama yang sudah melahirkan dua puteri, mengurus dan mendampingi suami, membesarkan anak - anaknya dan sejuta aktivitas lainnya yang sangat menuntut tubuh yang fit dan tangguh. Sekarang usianya sudah genap 61 tahun, yang sudah tentu beliau menyadari tubuhnya sudah tidak lagi belia. Maka kewajiban bagi anak - anaknya untuk mencari banyak informasi, salah satunya mengenai si kafein ini agar dapat disikapi kebiasaan dan kecaduan kafein dengan bijak dan cermat. [caption id="" align="aligncenter" width="576" caption="secangkir kopi hitam "][/caption] Seperti yang kita ketahui, kopi mengandung kafein. Selain kopi, teh, cokelat dan minuman cola juga mengandung kafein. Kafein adalah zat yang senyawa alkaloid putih berbentuk kristal yang memiliki rasa pahit.  Diperkirakan kandungan kafein di dalam secangkir kopi adalah 80-150 milligram kafein. Memang kandungan kafein di dalam minuman kopi lebih tinggi dibandingkan kandungannya di dalam teh dan cokelat. Kafein pada kopi yang cukup tinggi membuat minuman ini dijudge berbahaya bagi kesehatan manusia, terutama lansia. Untuk itu saya mencoba mencari tahu dan searching informasi mengenai si hitam ini, black cofee. Menurut Arnerican Dietetic Association's Complete Food and Nutrition Guide, batas konsumsi kopi rata - rata yang dapat diterima oleh orang dewasa adalah 200 - 300 mg per hari atau kira - kira dua cangkir kopi. Kafein dalam jumlah normal akan mernberikan keuntungan pada tubuh seperti memberikan perasaan rileks dan nyaman. Sebaliknya, terlalu banyak mengkonsumsi kafein akan menyebabkan insomnia, gemetar, dan kecemasan. Sumber  : winberg, bennet Alan dan Bonie K. Berikut  ini manfaat kafein pada kopi : 1. Mengurangi resiko diabetes. Konsumsi maksimal 2 cangkir kopi hitan (less sugar) justru diduga dapat mencegah diabetes.  Menurut para peneliti di Harvard, mengkonsumsi enam cangkir kopi atau lebih setiap harinya dapat mengurangi resiko diabetes. 54 persen bagi pria, dan 30 persenbagi wanita. Penelitian lainnya yang dimuat dalam American Journal of Epidemiology, menunjukkan konsumsi empat cangkir atau lebih per harinya pada lansia memiliki resiko Diabetes tipe 2 lebih rendah dibandingkan dengan yang jarang mengkonsumsi kopi. 2. Menurunkan resiko kanker kolon dan hati. Menurut dr Francesca Bravi dari Italia menemukan bahwa peminum kopi menikmati 41 persen pengurangan resiko HCC (Hepatocellular Carcinoma) atau kanker hati, dibanding dengan mereka yang tidak pernah mengkonsumsi kopi. (sumber.  https://www.inforiatif.com/) 3. Mencegah serangan jantung. 4. Mengurangi resiko Alzheimeir. Penyakit Alzheimer adalah keadaan di mana daya ingatan seseorang merosot dengan teruknya sehingga pengidapnya tidak mampu mengurus diri sendiri (sumber. wikipedia) 5. Mengurangi resiko Parkinson. Parkinson menyerang sekitar 1 di antara 250 orang yang berusia di atas 40 tahun dan sekitar 1 dari 100 orang yang berusia di atas 65 tahun. Parkinson Primer disebabkan berkurangnya dopamin karena bertambahnya usia, sedangkan Parkinson Sekunder disebabkan terhambatnya pengaliran dopamin yang bisa saja disebabkan oleh tumor, stroke, gangguan pembuluh darah dan trauma. (sumber. wikipedia) 6. Mengurangi sakit kepala. Ini efektif bagi yang tidak terbiasa mengkonsumsi kopi. 7. Sebagai antioksidan. Diduga mengkonsumsi maksimal 2 cangkir kopi pahit dapat membuat kulit lebih cerah dan awet muda. 8. Menurunkan resiko kanker kulit. Selain bermanfaat, mengkonsumsi kopi diduga meningkatkan resiko terkena stroke. Sebuah penelitian yang dimuat dalam journal of neurology, neurosurgry and psychiatry tahun 2002 menyimpulkan bahwa minum lebih dari 5 gelas kopi perhari akan meningkatkan resiko terjadinya kerusakan pada dinding pembuluh darah. Kopi juga sebaiknya dihindari bagi ibu hamil dan menyusui karena kandungan kafein diduga dapat meningkatkan denyut jantung sang janin atau bayi menyusui. Sebenarnya yang cukup berbahaya adalah kandungan gula (pemanis) di dalam minuman kopi. Seperti yang kita ketahui, rasa pahir kopi akan terasa nikmat dengan penambahan pemanis (gula) ke dalam minuman. Maka, sangat disarankan untuk mengkonsumsi kopi dengan sedikit gula atau bahkan tanpa gula, dan dikonsumsi tidak lebih dari 2 cangkir sehari. Untuk para lansia, dapat mengurangi kuantitas asupan kopi. Seperti menggantinya dengan teh hitam atau teh hijau (less sugar). Ada baiknya untuk mengkonsumsi cukup 3 cangkir dalam seminggu atau bahkan kurang. Tokh, apapun jika dikonsumsi secara berlebihan tetap akan memberikan efek dan dampak buruk. Kita yang masih merasa muda ini pun dapat menjaga pola makan dan pola hidup, seperti olahraga, istirahat yang berkualitas dan refreshing agar kesehatan yang merupakan harta tak ternilai, tak tergantikan berapapun euro ini dapat fit dan fresh. (^^,)/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H