Mohon tunggu...
Amelda Friska Fitriani
Amelda Friska Fitriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa baru Politeknik Negeri Semarang Jurusan Akuntansi Prodi S.Tr. Akuntansi Manajerial

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Belanja Online Terhadap Kebiasaan Konsumsi Masyarakat

20 Oktober 2024   12:20 Diperbarui: 20 Oktober 2024   12:35 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Belanja online kini menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari masyarakat, terutama sejak pandemi COVID-19. Kemudahan dalam membeli barang melalui platform e-commerce telah mengubah kebiasaan konsumsi banyak orang. Kini, kita bisa memesan berbagai kebutuhan, mulai dari pakaian hingga makanan, hanya dengan beberapa klik di ponsel. Dengan penawaran diskon dan pengiriman cepat, masyarakat semakin tergoda untuk berbelanja lebih sering. Akibatnya, belanja online tidak hanya meningkatkan konsumsi individu, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

Namun, meskipun memberikan kemudahan, belanja online juga membawa dampak negatif. Banyak orang menjadi lebih boros karena kemudahan akses dan berbagai promosi menarik. Tidak jarang, masyarakat membeli barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan hanya karena tergiur diskon. Hal ini berpotensi meningkatkan kebiasaan konsumtif yang bisa memengaruhi keuangan pribadi. Selain itu, belanja online juga bisa mengancam kelangsungan bisnis tradisional atau toko fisik yang sulit bersaing dalam hal harga dan kenyamanan. Jika tidak dikelola dengan bijak, perubahan ini dapat menimbulkan masalah baru bagi ekonomi lokal.


Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk lebih bijak dalam berbelanja online. Pemerintah dan platform e-commerce juga bisa berperan dengan memberikan edukasi tentang konsumsi yang bertanggung jawab. Selain itu, diperlukan kebijakan yang mendukung bisnis kecil dan menengah agar mereka tetap bisa bersaing di era digital. Dengan sikap konsumsi yang lebih terkontrol dan dukungan bagi bisnis lokal, kita bisa memanfaatkan kemudahan belanja online tanpa merugikan diri sendiri maupun perekonomian. Pada akhirnya, keseimbangan antara kemudahan teknologi dan pengelolaan konsumsi yang cerdas adalah kunci untuk menjaga kesehatan finansial dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun